Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian. Antara/Agung Rajasa
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian. Antara/Agung Rajasa

Komjen Tito Karnavian Dianggap Polisi yang Beruntung

Nur Azizah • 18 Juni 2016 07:27
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi III DPR M Nasir Djamil menyebut Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Tito Karnavian adalah polisi yang beruntung. Tito disebut beruntung karena dipilih sebagai calon Kapolri dan melewati beberapa senior.
 
"Tito sangat beruntung karena telah melewati kondisi yang begitu kompleks dari pendahulunya," kata Nasir di Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (17/6/2016).
 
Nasir menyampaikan, karir Tito di kepolisian sangat pesat. Di usia relatif muda, lulusan Akpol tahun 1987 itu sudah menjabat Kapolda Tipe A di Papua dan Kapolda Tipe A plus di Metro Jaya.

"Dan Tito punya jejak rekam pendidikan sangat baik, karir di kepolisiannya juga tidak diragukan. Dari situlah presiden menilai Tito layak menjadi Kapolri," tutur Nasir.
 
Komjen Tito Karnavian Dianggap Polisi yang Beruntung
Politikus PKS M Naser Djamil (tengah). MTVN/Nur Azizah.
 
Politisi Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) itu menambahkan, Tito beruntung karena Jokowi telah memotong generasi di Polri. Ia memandang, tujuan Jokowi itu untuk mempercepat reformasi di institusi Kepolisian.
 
Kendati demikian, Tito memiliki tantangan besar untuk mengelola komunikasi dengan para senior. "Ini kan urusan psikologi junior dan senior. Saya khawatir para seniornya melawan dengan diam. Tapi semoga tidak seperti itu," pungkasnya.
 
Komjen Tito Karnavian Dianggap Polisi yang Beruntung
Komjen Tito Karnavian saat menjabat sebagai Kapolda Metro Jaya memberikan penjelasan kepada Presiden Joko Widodo terkait ledakan di Jalan MH Thamrin. ANT/Wahyu Putro.
 
Jokowi melalui Kementerian Sekretaris Negara menyerahkan surat permohonan persetujuan calon Kapolri ke DPR, Rabu 15 Juni. Surat hanya berisi satu nama pengganti Badrodin.
 
Sebelum mengajukan nama Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme itu, Jokowi mengklaim sudah mendapat masukan dari Polri, Kompolnas, hingga masyarakat. Pergantian Kapolri tak menyalahi aturan karena merujuk pada UU Nomor 2 Tahun 2002 tentang Kepolisian Republik Indonesia.
 
Jenderal Tito bukan lah sosok asing di Polri. Sederat prestasi pernah ia dapatkan selama berbakti di Korps Bhayangkara.
 
Belum setahun menjabat Kapolda Metro Jaya, Tito mendapat promosi dan ditunjuk sebagai Kepala BNPT. Ini bukan pengalaman baru bagi Tito. Ia pernah bergabung dengan tim yang berhasil membongkar jaringan terorisme pimpinan Noordin Moch Top. Karena prestasinya itu, ia didapuk menjadi Kepala Densus 88 Antiteror Mabes Polri.
 
Prestasi lain peraih Bintang Adhi Makayasa ini ialah menjadi lulusan Akpol 1987 pertama yang mampu menembus pangkat jenderal bintang tiga. Ia juga termasuk polisi yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa saat tergabung dalam tim Bareskrim yang melumpuhkan teroris Dr Azhari dan kelompoknya di Batu, Malang, Jawa Timur, 9 November 2005. Saat itu, ia mendapat penghargaan dari Kapolri Jenderal Sutanto.
 
Dalam bursa calon Kapolri saat ini, Tito merupakan kandidat termuda. Ia melompati senior-seniornya di angkatan 82-86. Sederet nama seperti Komjen Budi Gunawan, Komjen Dwi Priyatno, Komjen Putut Eko Bayuseno, Komjen Syafruddin, Komjen Budi Waseso, dan Komjen Suhardi Alius adalah senior Tito.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan