Jakarta: Polri selesai mengaudit sistem evaluasi pengamanan di Bareskrim. Personel penjagaan pos telah diperiksa dan dipastikan tidak ada kesalahan prosedur saat kebobolan teroris beberapa waktu lalu.
"Semua disimpulkan bahwa standar operasional prosedur (SOP) sudah berjalan dengan baik," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 13 April.
Meski begitu, Rusdi mengatakan pihaknya melakukan peningkatan pengamanan di Mabes Polri. Seperti pengetatan pengecekan pengunjung.
"Rekan-rekan bisa melihat sendiri bagaimana pemeriksaan pada tempat-tempat penjagaan itu akan ditingkatkan lagi, terutama bagi masyarakat atau tamu yang memiliki kepentingan di Mabes Polri," kata Rusdi.
Menurut Rusdi, pengetatan pengecekan tamu itu tidak hanya dilakukan di Mabes Polri. Hal serupa juga wajib dilakukan di satuan-satuan kewilayahan.
"Telah dilakukan audit pengamanan, sehingga betul-betul pengamanan di markas kepolisian dapat berjalan dengan baik," ujar jenderal bintang satu itu.
Baca: Penjual Airgun ke Penyerang Mabes Polri Dijerat Pasal UU Senpi Ilegal
Seorang teroris Zakiah Aini, 25, menyerang Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu, 31 Maret 2021. Wanita itu masuk dari gerbang belakang Bareskrim Polri.
Kemudian, dia menuju ke gerbang utama untuk menemui anggota pos jaga. Dia menanyakan lokasi kantor pos. Setelah itu, melakukan penembakan sebanyak enam kali.
Polisi melumpuhkan Zakiah. Jenazahnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Wanita yang berideologi radikal Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Jakarta:
Polri selesai mengaudit sistem evaluasi pengamanan di Bareskrim. Personel penjagaan pos telah diperiksa dan dipastikan tidak ada kesalahan prosedur saat kebobolan teroris beberapa waktu lalu.
"Semua disimpulkan bahwa standar operasional prosedur (SOP) sudah berjalan dengan baik," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 13 April.
Meski begitu, Rusdi mengatakan pihaknya melakukan peningkatan pengamanan di Mabes Polri. Seperti pengetatan pengecekan pengunjung.
"Rekan-rekan bisa melihat sendiri bagaimana pemeriksaan pada tempat-tempat penjagaan itu akan ditingkatkan lagi, terutama bagi masyarakat atau tamu yang memiliki kepentingan di Mabes Polri," kata Rusdi.
Menurut Rusdi, pengetatan pengecekan tamu itu tidak hanya dilakukan di Mabes Polri. Hal serupa juga wajib dilakukan di satuan-satuan kewilayahan.
"Telah dilakukan audit pengamanan, sehingga betul-betul pengamanan di markas kepolisian dapat berjalan dengan baik," ujar jenderal bintang satu itu.
Baca:
Penjual Airgun ke Penyerang Mabes Polri Dijerat Pasal UU Senpi Ilegal
Seorang teroris Zakiah Aini, 25, menyerang
Bareskrim Mabes Polri, Jakarta Selatan, sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu, 31 Maret 2021. Wanita itu masuk dari gerbang belakang Bareskrim Polri.
Kemudian, dia menuju ke gerbang utama untuk menemui anggota pos jaga. Dia menanyakan lokasi kantor pos. Setelah itu, melakukan penembakan sebanyak enam kali.
Polisi melumpuhkan Zakiah. Jenazahnya sempat dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramat Jati, Jakarta Timur. Wanita yang berideologi radikal
Islamic State of Iraq and Suriah (ISIS) itu telah dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Rangon, Jakarta Timur.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JMS)