Jakarta: Zakiah Aini (ZA) menerobos Bareskrim, Polri dan melepaskan tembakan enam kali. Zakiah bisa memasuki area Bareskrim lantaran tak menunjukkan tanda-tanda mencurigkan.
"ZA datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan pelayanan Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 1 April 2021.
Zakiah masuk melalui pintu belakang. Rusdi menyebut petugas yang berjaga telah melakukan pemeriksaan sesuai prosedur.
Dia kemudian berjalan ke bagian depan Gedung Mabes Polri dan menanyakan letak kantor pos. Setelah itu, Zakiah langsung melakukan aksinya.
Rusdi menyebut tidak ada indikasi Zakiah memantau Mabes Polri dari jauh-jauh hari. Sebab, dia datang seperti masyarakat yang butuh bantuan.
(Baca: Pelaku Unggah Bendera ISIS di Instagram Sebelum Serang Mabes Polri)
"(Bantuan) ini tidak bisa dihindari oleh Polri sebagai salah satu tugas pokoknya pelayan masyarakat," papar Rusdi.
Jenderal bintang satu itu menduga Zakiah menyembunyikan senjata yang dibawa. Misalnya, dimasukkan di bagian tubuh tertentu, seperti di pinggang.
"Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," tutur Rusdi.
Baku tembak terjadi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Suara tembakan mulai terdengar sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu, 31 Maret 2021.
Awalnya, terdengar suara tembakan dua kali dari dalam gedung Bareskrim. Kemudian, suara lain yang diduga tembakan susulan.
Berdasarkan hasil forensik, pelakunya yakni seorang perempuan bernama Zakiah Aini, 25. Dia terpapar ideologi radikal kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Jakarta: Zakiah Aini (ZA) menerobos Bareskrim,
Polri dan melepaskan
tembakan enam kali. Zakiah bisa memasuki area Bareskrim lantaran tak menunjukkan tanda-tanda mencurigkan.
"ZA datang seakan-akan menjadi bagian masyarakat yang membutuhkan pelayanan Polri," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono, di Gedung Mabes Polri, Jakarta Selatan, Kamis, 1 April 2021.
Zakiah masuk melalui pintu belakang. Rusdi menyebut petugas yang berjaga telah melakukan pemeriksaan sesuai prosedur.
Dia kemudian berjalan ke bagian depan Gedung Mabes Polri dan menanyakan letak kantor pos. Setelah itu, Zakiah langsung melakukan aksinya.
Rusdi menyebut tidak ada indikasi Zakiah memantau Mabes Polri dari jauh-jauh hari. Sebab, dia datang seperti masyarakat yang butuh bantuan.
(Baca:
Pelaku Unggah Bendera ISIS di Instagram Sebelum Serang Mabes Polri)
"(Bantuan) ini tidak bisa dihindari oleh Polri sebagai salah satu tugas pokoknya pelayan masyarakat," papar Rusdi.
Jenderal bintang satu itu menduga Zakiah menyembunyikan senjata yang dibawa. Misalnya, dimasukkan di bagian tubuh tertentu, seperti di pinggang.
"Itu kenyataan memang lolos dari penjagaan. Ini sedang diaudit masalah pengamanan kita," tutur Rusdi.
Baku tembak terjadi di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan. Suara tembakan mulai terdengar sekitar pukul 16.30 WIB, Rabu, 31 Maret 2021.
Awalnya, terdengar suara tembakan dua kali dari dalam gedung Bareskrim. Kemudian, suara lain yang diduga tembakan susulan.
Berdasarkan hasil forensik, pelakunya yakni seorang perempuan bernama Zakiah Aini, 25. Dia terpapar ideologi radikal kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)