Jakarta: Operasi Satuan Tugas (Satgas) Madago Raya di perpanjang hingga akhir 2021. Namun, tak ada penambahan personel dalam operasi perburuan teroris kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah tersebut.
"Sebagaimana diketahui operasi dilaksanakan setiap tiga bulan," kata Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Oktober 2021.
Bronto yakin jumlah personel tim saat ini mampu mengejar empat teroris MIT Poso yang masuk daftar pencarian orang (DPO). "Belum ada penambahan personel, personel yang terlibat di Madago Raya sekitar 1.500 personel," kata dia.
Tim Satgas Madago Raya yang terbagi beberapa kelompok itu masih melakukan tugas dan fungsinya menanggulangi permasalahan terorisme yang terjadi di wilayah Poso, Parimo, dan Sigi. Yakni memburu empat DPO anak buah Ali Kalora, yang tewas dalam kontak tembak dengan petugas.
"Tim Kejar melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris yang masih ada di pegunungan. Kemudian, Tim Sekat melakukan penyekatan agar mereka tidak bisa turun dan simpatisan tidak bisa naik memberikan bantuan, dan tim lain memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan ajakan untuk melakukan tindak radikalisme," kata Bronto.
Baca: Operasi Madago Raya di Poso Diperpanjang Hingga Desember
Sebanyak empat DPO itu ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata. TNI-Polri meminta keempat DPO segera menyerahkan diri.
Jakarta: Operasi Satuan Tugas
(Satgas) Madago Raya di perpanjang hingga akhir 2021. Namun, tak ada penambahan personel dalam operasi perburuan teroris kelompok
Mujahidin Indonesia Timur (MIT) di Sulawesi Tengah tersebut.
"Sebagaimana diketahui operasi dilaksanakan setiap tiga bulan," kata Wakasatgas Humas Operasi Madago Raya AKBP Bronto Budiyono dalam keterangan tertulis, Jumat, 1 Oktober 2021.
Bronto yakin jumlah personel tim saat ini mampu mengejar empat teroris
MIT Poso yang masuk daftar pencarian orang (DPO). "Belum ada penambahan personel, personel yang terlibat di Madago Raya sekitar 1.500 personel," kata dia.
Tim Satgas Madago Raya yang terbagi beberapa kelompok itu masih melakukan tugas dan fungsinya menanggulangi permasalahan terorisme yang terjadi di wilayah Poso, Parimo, dan Sigi. Yakni memburu empat DPO anak buah Ali Kalora, yang tewas dalam kontak tembak dengan petugas.
"Tim Kejar melakukan pengejaran terhadap sisa DPO teroris yang masih ada di pegunungan. Kemudian, Tim Sekat melakukan penyekatan agar mereka tidak bisa turun dan simpatisan tidak bisa naik memberikan bantuan, dan tim lain memberikan edukasi kepada masyarakat agar tidak terpengaruh dengan ajakan untuk melakukan tindak radikalisme," kata Bronto.
Baca:
Operasi Madago Raya di Poso Diperpanjang Hingga Desember
Sebanyak empat DPO itu ialah Askar alias Jaid alias Pak Guru, Muhklas alias Galuh alias Nae, Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang, dan Suhardin alias Hasan Pranata. TNI-Polri meminta keempat DPO segera menyerahkan diri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(JMS)