medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri sumber duit suap yang diberikan kepada tiga Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara, Medan, Sumatera Utaran. Sumber duit diduga berasal dari pihak yang tengah berperkara.
"Sedang kita didalami, berikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami secara intensif," jelas Wakil Ketua KPK Zulkarnain dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (10/9/2015).
Zulkarnain menerangkan, penyidik tak hanya fokus terhadap operasinya saja. Tapi juga pada rangkaian permasalahan yang terjadi sebelum suap diberikan.
"Ada kasus di tingkat penyelidikan di Kejaksaan Tinggi Medan dan ada yang ke PTUN, dan ada suap ini," sebut Zulkarnain.
KPK kini tengah menelusuri siapa otak di balik suap terhadap Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting. Dari hasil pemeriksaan, pengacara M Yagari Bhastara Guntur alias MYB alias Gerry yang diduga selaku penyuap hanya merupakan suruhan.
"Ada gugatan ke PTUN dan ada dugaan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Ini akan didalami secara menyeluruh," tambah Zulkarnain.
Perkara ini bermula dari penyidikan kasus korupsi dana bantuan sosial dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Sumatera Utara tahun anggaran 2012 dan 2013 yang menyeret mantan Kabiro Keuangan Sumut Ahmad Fuad Lubis. Kasus itu disidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Kasus tersebut sudah diputus bebas di Pengadilan Tinggi (PT) Sumatera Utara.
Berbekal putusan Pengadilan Tinggi Sumut, Ahmad Fuad Lubis balik memperkarakan Kepala Kejaksaan Tinggi atas kasus yang menyeretnya. Ahmad menggugat kewenangan penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dalam perkara tersebut ke PTUN.
Perkara ini dipegang oleh Ketua PTUN Tripeni dan dua rekannya. Ahmad Fuad Lubis pun diputus menang dalam gugatan di PTUN. Rupa-rupanya, putusan Tripeni berbau amis. Usai membacakan putusan, dia dan dua rekannya, serta panitera Syamsir Yusfan yang juga menjabat Sekretaris PTUN Medan, dicokok. Diduga saat itu mereka menerima uang suap yang diantarkan Gerry.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) tengah menelusuri sumber duit suap yang diberikan kepada tiga Hakim Pengadilan Tata Usaha Negara, Medan, Sumatera Utaran. Sumber duit diduga berasal dari pihak yang tengah berperkara.
"Sedang kita didalami, berikan kesempatan kepada penyidik untuk mendalami secara intensif," jelas Wakil Ketua KPK Zulkarnain dalam konferensi pers di Gedung KPK, Jalan H.R. Rasuna Said, Jakarta Selatan, Jumat (10/9/2015).
Zulkarnain menerangkan, penyidik tak hanya fokus terhadap operasinya saja. Tapi juga pada rangkaian permasalahan yang terjadi sebelum suap diberikan.
"Ada kasus di tingkat penyelidikan di Kejaksaan Tinggi Medan dan ada yang ke PTUN, dan ada suap ini," sebut Zulkarnain.
KPK kini tengah menelusuri siapa otak di balik suap terhadap Ketua PTUN Medan Tripeni Irianto Putro, Amir Fauzi, dan Dermawan Ginting. Dari hasil pemeriksaan, pengacara M Yagari Bhastara Guntur alias MYB alias Gerry yang diduga selaku penyuap hanya merupakan suruhan.
"Ada gugatan ke PTUN dan ada dugaan mengenai pengelolaan keuangan daerah. Ini akan didalami secara menyeluruh," tambah Zulkarnain.
Perkara ini bermula dari penyidikan kasus korupsi dana bantuan sosial dan Bantuan Daerah Bawahan (BDB) Sumatera Utara tahun anggaran 2012 dan 2013 yang menyeret mantan Kabiro Keuangan Sumut Ahmad Fuad Lubis. Kasus itu disidik Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara. Kasus tersebut sudah diputus bebas di Pengadilan Tinggi (PT) Sumatera Utara.
Berbekal putusan Pengadilan Tinggi Sumut, Ahmad Fuad Lubis balik memperkarakan Kepala Kejaksaan Tinggi atas kasus yang menyeretnya. Ahmad menggugat kewenangan penyelidikan Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara dalam perkara tersebut ke PTUN.
Perkara ini dipegang oleh Ketua PTUN Tripeni dan dua rekannya. Ahmad Fuad Lubis pun diputus menang dalam gugatan di PTUN. Rupa-rupanya, putusan Tripeni berbau amis. Usai membacakan putusan, dia dan dua rekannya, serta panitera Syamsir Yusfan yang juga menjabat Sekretaris PTUN Medan, dicokok. Diduga saat itu mereka menerima uang suap yang diantarkan Gerry.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TII)