Mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi/ MI/Rommy Pujianto.
Mantan Direktur Utama PT Duta Graha Indah (PT DGI) Dudung Purwadi/ MI/Rommy Pujianto.

PT DGI Setor 10 Persen untuk Dapatkan Proyek Pertama dari Nazaruddin

Surya Perkasa • 16 Agustus 2017 23:10
medcom.id, Jakarta: PT Duta Graha Indonesia (DGI) yang kini berubah nama menjadi PT Nusa Konstruksi Enjiniring banyak bermain proyek bersama Grup Permai milik mantan Bendahara Umum Partai Demokrat, Muhammad Nazaruddin. PT DGI saat itu berani menyetor uang 10 persen dari nilai proyek untuk mendapat proyek pertama.
 
"BP2IP (Badan Pendidikan dan Pelatihan Ilmu Pelayaran) Surabaya itu proyek pertama kita. Waktu itu kita kejar proyek itu," kata Mantan Manajer Marketing PT DGI El Idris saat berikan kesaksian dalam kasus korupsi RS Pendidikan Universitas Udayana dengan tersangka Dudung Purwadi, Rabu 16 Agustus 2017.
 
"Ada fee-nya. Enggak besar sekitar 10 persen," tambahnya.

Hal ini diungkapkannya saat disinggung soal pertemuan antara dirinya dan Dudung bersama Nazaruddin pada 2009. Dia pun mengakui bahwa Nazaruddin sebagai pemain dan pengatur anggaran ulung di Senayan.
 
"Zaman itu, semua orang (perusahaan konstruksi) sudah tahu. Bukan hal tabu," beber Idris.
 
Dia juga menerangkan, Nazaruddin mematok harga di muka agar proyek masuk penganggaran. Model suap ijon ini pun sempat ditawarkan Nazaruddin sebelum PT DGI mengerjakan BP2IP Surabaya.
 
Saat itu, ungkap Idris, Nazaruddin menawarkan enam proyek dengan nilai masing-masing sekitar Rp180 miliar. Jika mau mendapatkan proyek, perusahaan konstruksi mesti menyetor Rp9 miliar. Namun PT DGI tempatnya bekerja batal ikut.
 
"Pertama kali, proyeknya enggak jadi. Waktu itu sekitar 2007 (pertemuan) di hotel Mulya. Saya waktu itu ketemu Jhoni Allen Marbun (politikus Demokrat), Wakil Ketua Banggar, ada anggota DPR empat orang," terangnya.
 
Karena tak setuju beri setoran, mereka batal ikut dalam proyek tersebut. Karena itulah, BP2IP Surabaya menjadi proyek yang didapat perusahaan berkode DGIK di bursa saham tersebut.
 
Uang dari kas perusahaan itu disetor ke bagian keuangan Grup Permai, Yulianis. Setelahnya, PT DGI acap bekerja sama dengan Grup Permai dan akhirnya mendapat proyek RS Pendidikan Universitas Udayana.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DHI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan