medcom.id, Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui adanya kendala dalam mengatasi pemberantasan narkoba jaringan internasional asal Tiongkok. Salah satunya perbedaan Undang-Undang.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) mencotohkan Pemerintah Indonesia tak bisa ikut campur lebih jauh untuk menghentikan pabrik sabu di Tiongkok. Padahal kerjasama pemberantasan narkoba antara Indonesia dan Tiongkok sudah terjalin.
"Saya juga sudah berusaha, dari Kementerian Luar Negeri juga sudah, persoalannya kan undang-undangnya yang berbeda ya itu aja," kata Buwas sapaan akrabnya di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 25 Juli 2017.
Meski terkendala undang-undang, Buwas berharap pertukaran informasi antara Indonesia dan Tiongkok terus dilakukan. Informasi dari Tiongkok amat penting karena teknologi pemberantasan narkoba milik Tiongkok lebih modern dan canggih.
"Mereka punya teknologi yang bisa mendeteksi jaringan. Jaringan ini memiliki teknologi yang tidak dimiliki oleh negara kita," tutur dia.
Setelah penangkapan sabu satu ton di dermaga Anyer, Banten beberapa waktu lalu, BNN berharap Pemerintah Tiongkok terus konsisten memberikan informasi setiap kali ada jaringan internasional masuk ke Indonesia.
"Kita yang jelas sampai hari ini kita harus berbuat untuk negara kita. Kita tidak bisa Ketergantungan dengan negara lain," jelas dia.
medcom.id, Jakarta: Badan Narkotika Nasional (BNN) mengakui adanya kendala dalam mengatasi pemberantasan narkoba jaringan internasional asal Tiongkok. Salah satunya perbedaan Undang-Undang.
Kepala BNN Komjen Budi Waseso (Buwas) mencotohkan Pemerintah Indonesia tak bisa ikut campur lebih jauh untuk menghentikan pabrik sabu di Tiongkok. Padahal kerjasama pemberantasan narkoba antara Indonesia dan Tiongkok sudah terjalin.
"Saya juga sudah berusaha, dari Kementerian Luar Negeri juga sudah, persoalannya kan undang-undangnya yang berbeda ya itu aja," kata Buwas sapaan akrabnya di kantor BNN, Jalan MT Haryono, Cawang, Jakarta Timur, Selasa 25 Juli 2017.
Meski terkendala undang-undang, Buwas berharap pertukaran informasi antara Indonesia dan Tiongkok terus dilakukan. Informasi dari Tiongkok amat penting karena teknologi pemberantasan narkoba milik Tiongkok lebih modern dan canggih.
"Mereka punya teknologi yang bisa mendeteksi jaringan. Jaringan ini memiliki teknologi yang tidak dimiliki oleh negara kita," tutur dia.
Setelah penangkapan sabu satu ton di dermaga Anyer, Banten beberapa waktu lalu, BNN berharap Pemerintah Tiongkok terus konsisten memberikan informasi setiap kali ada jaringan internasional masuk ke Indonesia.
"Kita yang jelas sampai hari ini kita harus berbuat untuk negara kita. Kita tidak bisa Ketergantungan dengan negara lain," jelas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)