medcom.id, Jakarta: Ahli toksikologi kimia dr.rer.nat Budiawan meragukan metode penelitian dalam mengukur kadar sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin. Dalam berita acara disebutkan kadar sianida di tubuh Mirna sebanyak 0.2 mg.
"Kami sebagai analis toksikologi bingung, metode apa yang digunakan? Ini kan sianida, tetapi tidak jelas. Kalau seperti ini, kami tidak tahu (metode) apa yang digunakan," kata Budiawan saat bersaksi dalam kasus kematian Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Rabu (14/9/2016).
Dalam BAP disebutkan, ada 7.400 mg/l sianida yang terkandung dalam minuman es kopi vietnam yang direguk Mirna di Kafe Olivier. Menurut Budiawan, jumlah tersebut sangat besar. Melampaui batas. Dengan kadar 4,4 mg/l saja, orang sudah harus dievakuasi.
Jika benar ada sianida dengan kadar 7.400 mg/l di es kopi tersebut, POH-nya 2,67 dan PH-nya 11,33. Sedangkan PH yang tertera dalam BAP 13. Budiawan menduga perhitungan PH yang tertera di BAP tidak tepat.
"Makannya ini tervalidasi atau tidak, karena metode apa yang digunakan tidak jelas. Datanya bagaimana?" kata Budiawan.
Dengan kadar sianida 7.400 mg/l, dibutuhkan setidaknya 30 liter air untuk melarutkan sianida seberat 0,2 mg/l yang ditemukan dalam lambung Mirna. Ia menegaskan tidak mungkin lambung manusia menampung air sebanyak itu.
Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica menanyakan darimana kadar sianida 0,2 mg/l yang ditemukan dalam lambung Mirna. "Bisa dari sisa-sisa atau proses alamiah. Ini wajar, ada penelitiannya juga," jawab Budiawan.
medcom.id, Jakarta: Ahli toksikologi kimia dr.rer.nat Budiawan meragukan metode penelitian dalam mengukur kadar sianida di tubuh Wayan Mirna Salihin. Dalam berita acara disebutkan kadar sianida di tubuh Mirna sebanyak 0.2 mg.
"Kami sebagai analis toksikologi bingung, metode apa yang digunakan? Ini kan sianida, tetapi tidak jelas. Kalau seperti ini, kami tidak tahu (metode) apa yang digunakan," kata Budiawan saat bersaksi dalam kasus kematian Mirna dengan terdakwa Jessica Kumala Wongso di Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, Jalan Bungur Raya, Kemayoran, Rabu (14/9/2016).
Dalam BAP disebutkan, ada 7.400 mg/l sianida yang terkandung dalam minuman es kopi vietnam yang direguk Mirna di Kafe Olivier. Menurut Budiawan, jumlah tersebut sangat besar. Melampaui batas. Dengan kadar 4,4 mg/l saja, orang sudah harus dievakuasi.
Jika benar ada sianida dengan kadar 7.400 mg/l di es kopi tersebut, POH-nya 2,67 dan PH-nya 11,33. Sedangkan PH yang tertera dalam BAP 13. Budiawan menduga perhitungan PH yang tertera di BAP tidak tepat.
"Makannya ini tervalidasi atau tidak, karena metode apa yang digunakan tidak jelas. Datanya bagaimana?" kata Budiawan.
Dengan kadar sianida 7.400 mg/l, dibutuhkan setidaknya 30 liter air untuk melarutkan sianida seberat 0,2 mg/l yang ditemukan dalam lambung Mirna. Ia menegaskan tidak mungkin lambung manusia menampung air sebanyak itu.
Otto Hasibuan, kuasa hukum Jessica menanyakan darimana kadar sianida 0,2 mg/l yang ditemukan dalam lambung Mirna. "Bisa dari sisa-sisa atau proses alamiah. Ini wajar, ada penelitiannya juga," jawab Budiawan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)