Jakarta: Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai aksi salaman yang dilakukan Kapolri dan Jaksa Agung tak menyelesaikan inti masalah Densus menguntit Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus). Aksi itu hanya dibaca sebagai simbol.
"Jadi yang pertama model seperti ini penyelesaian politik political settlements. Memang secara politis dari simbol, yang tadinya menjadi perbincangan publik dianggap selesai karena para bosnya menunjukan gestur bersahabat," ungkap Nicky kepada Media Indonesia, Senin, 27 Mei 2024.
Ia mengatakan masalah sesungguhnya yaitu terkait siapa yang mendapatkan intruksi untuk Densus menguntit Jampidsus. Kemudian, apa pertanggungjawaban dari intitusi Densus hingga Kapolri.
Ia mengatakan Jaksa Agung yang seharusnya memberi penjelasan karena Jampidsus dibuntuti juga tak beri kejelasan. Menurutnya, aksi salaman Kapolri dan Jaksa Agung tak menyelesaikan problematik dasar.
"Mungkin secara politik sudah selesai. Tetapi secara konteks kehidupan bernegara ini belum selesai, tidak menjawab juga," ujarnya.
Nicky menilai secara nalar publik tentu sikap yang diambil oleh pimpinan lembaga ini tidak masuk dalam nalar.
"Konteks nalar publik artinya pertanggungjawaban organisasi harus dikemukakan, karena transparansi harus jadi ranah publik ini tidak terjawab," tegas dia.
Jakarta: Peneliti Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Nicky Fahrizal menilai aksi salaman yang dilakukan Kapolri dan
Jaksa Agung tak menyelesaikan inti masalah Densus menguntit Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (Jampidsus). Aksi itu hanya dibaca sebagai simbol.
"Jadi yang pertama model seperti ini penyelesaian politik political settlements. Memang secara politis dari simbol, yang tadinya menjadi perbincangan publik dianggap selesai karena para bosnya menunjukan gestur bersahabat," ungkap Nicky kepada Media Indonesia, Senin, 27 Mei 2024.
Ia mengatakan masalah sesungguhnya yaitu terkait siapa yang mendapatkan intruksi untuk Densus menguntit Jampidsus. Kemudian, apa pertanggungjawaban dari intitusi Densus hingga
Kapolri.
Ia mengatakan Jaksa Agung yang seharusnya memberi penjelasan karena Jampidsus dibuntuti juga tak beri kejelasan. Menurutnya, aksi salaman Kapolri dan Jaksa Agung tak menyelesaikan problematik dasar.
"Mungkin secara politik sudah selesai. Tetapi secara konteks kehidupan bernegara ini belum selesai, tidak menjawab juga," ujarnya.
Nicky menilai secara nalar publik tentu sikap yang diambil oleh pimpinan lembaga ini tidak masuk dalam nalar.
"Konteks nalar publik artinya pertanggungjawaban organisasi harus dikemukakan, karena transparansi harus jadi ranah publik ini tidak terjawab," tegas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AGA)