medcom.id, Jakarta: Mahkamah Agung (MA) memastikan semua calon memiliki peluang yang sama untuk menjadi hakim selama memenuhi persyaratan. Proses seleksi tidak melihat tempat pendidikan maupun latar belakang calon.
"Kita harus bisa menerima semua lulusan fakultas hukum perguruan (tinggi) negeri atau perguruan swasta. Anak siapa pun termasuk anak hakim agung, anak hakim, anak pejabat di Mahkamah Agung, juga anak mungkin tukang kebun, tukang sayur, semuanya punya kesempatan yang sama tidak ada yang dibeda-bedakan," kata Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo di Gedung MA, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Pudjo menegaskan, pihaknya tak akan memberikan keistimewaan kepada calon yang memiliki keluarga bekerja di MA. Semua calon, kata dia, tetap harus mengikuti tahapan-tahapan yang sudah disepakati dan menjadi aturan main dari MA, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Kepegawaian Negara.
Ia pun berpesan kepada semua pihak untuk tidak berlaku curang dalam proses seleksi ini. Apalagi, merengek meminta anaknya diloloskan. Ia meyakini bila para peserta memiliki kemampuan yang dibutuhkan MA, pasti dapat lolos dari seluruh seleksi yang ada.
"Kalau memang anak ini pintar, integritasnya dijamin sesuai dengan sistem yang kita siapkan, kemudian memang keilmuannya terpenuhi sesuai dengan passing grade, yang kita pesan tidak usah lagi cari-cari jalur di luar yang sudah resmi. Belajarlah dengan sungguh-sungguh kalau memang anda ingin ikut seleksi karena tidak ada peluang untuk hidup kecuali yang bersangkutan bisa mempengaruhi," pungkas dia.
medcom.id, Jakarta: Mahkamah Agung (MA) memastikan semua calon memiliki peluang yang sama untuk menjadi hakim selama memenuhi persyaratan. Proses seleksi tidak melihat tempat pendidikan maupun latar belakang calon.
"Kita harus bisa menerima semua lulusan fakultas hukum perguruan (tinggi) negeri atau perguruan swasta. Anak siapa pun termasuk anak hakim agung, anak hakim, anak pejabat di Mahkamah Agung, juga anak mungkin tukang kebun, tukang sayur, semuanya punya kesempatan yang sama tidak ada yang dibeda-bedakan," kata Sekretaris MA Achmad Setyo Pudjoharsoyo di Gedung MA, Jakarta, Kamis 31 Agustus 2017.
Pudjo menegaskan, pihaknya tak akan memberikan keistimewaan kepada calon yang memiliki keluarga bekerja di MA. Semua calon, kata dia, tetap harus mengikuti tahapan-tahapan yang sudah disepakati dan menjadi aturan main dari MA, Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi, dan Badan Kepegawaian Negara.
Ia pun berpesan kepada semua pihak untuk tidak berlaku curang dalam proses seleksi ini. Apalagi, merengek meminta anaknya diloloskan. Ia meyakini bila para peserta memiliki kemampuan yang dibutuhkan MA, pasti dapat lolos dari seluruh seleksi yang ada.
"Kalau memang anak ini pintar, integritasnya dijamin sesuai dengan sistem yang kita siapkan, kemudian memang keilmuannya terpenuhi sesuai dengan
passing grade, yang kita pesan tidak usah lagi cari-cari jalur di luar yang sudah resmi. Belajarlah dengan sungguh-sungguh kalau memang anda ingin ikut seleksi karena tidak ada peluang untuk hidup kecuali yang bersangkutan bisa mempengaruhi," pungkas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)