medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap tiga terduga pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yakni JIS, WS alias MI, dan A alias AK alias AD. Mereka ditangkap tanpa perlawanan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, ketiganya diciduk di hari bersamaan di tiga lokasi berbeda di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 25 Mei 2017.
Polisi menangkap JIS, 56, pada 25 Mei, pukul 12.30 WIB. JIS ditangkap di parkiran mobil lantai 8 gedung BTC, Bandung. Saat itu, JIS bersama istrinya.
"Tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan," kata Setyo, Jumat 26 Mei 2017.
Selanjutnya, sekitar pukul pukul 14.40 WIB, polisi menangkap WS alias MI di rumahnya, Buah Batu, Bandung. WS pun tak melawan saat dibekuk.
Halte TransJakarta rusak akibat bom. Foto: MI/Rommy Pujianto
Terakhir, polisi meringkus A alias AK alias AD, 30, sekitar pukul 16.30 WIB, di bengkel motor, Jalan Mohamad Toha, Sangkuriang Babakan, Daeng Kolot, Bandung.
"Disita satu unit motor dengan nomor polisi D 5396 WE," jelasnya.
Sedangkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menyebut, penangkapan terhadap tiga terduga pelaku dini hari tadi. Yusri belum mau menyebut peran masing-masing terduga, karena masih didalami.
"Termasuk kelompoknya. Tetapi kemungkinan mengarah ke pelaku yang di Cicendo, beberapa waktu lalu," kata Yusri.
Teroris meledakkan bom di sekitar Terminal Kampung Melayu. 16 orang jadi korban, lima di antaranya meninggal. Tiga korban meninggal merupakan anggota Polri, dua lainnya warga sipil yang diduga pelaku.
Polisi memastikan bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan. Panci diisi paku dan gotri. Pelaku diduga membawa bom panci menggunakan ransel.
Jokowi saat melihat lokasi bom meladak. Antara Foto/Puspa P
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai bom di Kampung Melayu bagian dari startegi kelompok teroris Islamic State (ISIS). Aksi itu merupakan rangkaian ledakan yang terjadi di Manchester Arena, Inggris, tiga hari lalu.
"Serangan simultan itu strategi khas ISIS," kata Al Chaidar kepada Metrotvnews.com.
medcom.id, Jakarta: Polisi menangkap tiga terduga pelaku bom di Kampung Melayu, Jakarta Timur, yakni JIS, WS alias MI, dan A alias AK alias AD. Mereka ditangkap tanpa perlawanan.
Kepala Divisi Hubungan Masyarakat Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, ketiganya diciduk di hari bersamaan di tiga lokasi berbeda di Bandung, Jawa Barat, pada Kamis 25 Mei 2017.
Polisi menangkap JIS, 56, pada 25 Mei, pukul 12.30 WIB. JIS ditangkap di parkiran mobil lantai 8 gedung BTC, Bandung. Saat itu, JIS bersama istrinya.
"Tidak ada perlawanan dari yang bersangkutan," kata Setyo, Jumat 26 Mei 2017.
Selanjutnya, sekitar pukul pukul 14.40 WIB, polisi menangkap WS alias MI di rumahnya, Buah Batu, Bandung. WS pun tak melawan saat dibekuk.
Halte TransJakarta rusak akibat bom. Foto: MI/Rommy Pujianto
Terakhir, polisi meringkus A alias AK alias AD, 30, sekitar pukul 16.30 WIB, di bengkel motor, Jalan Mohamad Toha, Sangkuriang Babakan, Daeng Kolot, Bandung.
"Disita satu unit motor dengan nomor polisi D 5396 WE," jelasnya.
Sedangkan Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jabar Kombes Yusri Yunus menyebut, penangkapan terhadap tiga terduga pelaku dini hari tadi. Yusri belum mau menyebut peran masing-masing terduga, karena masih didalami.
"Termasuk kelompoknya. Tetapi kemungkinan mengarah ke pelaku yang di Cicendo, beberapa waktu lalu," kata Yusri.
Teroris meledakkan bom di sekitar Terminal Kampung Melayu. 16 orang jadi korban, lima di antaranya meninggal. Tiga korban meninggal merupakan anggota Polri, dua lainnya warga sipil yang diduga pelaku.
Polisi memastikan bom yang digunakan pelaku ialah bom panci rakitan. Panci diisi paku dan gotri. Pelaku diduga membawa bom panci menggunakan ransel.
Jokowi saat melihat lokasi bom meladak. Antara Foto/Puspa P
Pengamat terorisme Al Chaidar menilai bom di Kampung Melayu bagian dari startegi kelompok teroris Islamic State (ISIS). Aksi itu merupakan rangkaian ledakan yang terjadi di Manchester Arena, Inggris, tiga hari lalu.
"Serangan simultan itu strategi khas ISIS," kata Al Chaidar kepada
Metrotvnews.com. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)