medcom.id, Jakarta: Polri belum bisa memastikan kapan Minhati Madrais bisa dipulangkan ke Indonesia. Minhati merupakan WNI yang menjadi istri pimpinan teroris di Marawi, Omar Khayam Maute.
"Nanti dulu, kan di sana (Filipina) juga masih ada urusan," Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wisasto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 6 November 2017.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul--Antara/Widodo S. Jusuf.
Status Minhati kini sudah menjadi tahanan kepolisian Filipina. Makanya, anggota Densus 88 Anti Teror, juga akan ke Filipina untuk berkoordinasi agar bisa menemui Minhati. "Besok rencananya berangkat."
"Nanti yang menjadi leader dalam hal ini bukan Densus, tapi Kementerian Luar Negeri. Karena ada Dirjen Perlindungan Luar Negeri di sana," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Baca: Densus 88 Menemui Minhati di Filipina Besok
Tim Gabungan Armed Forces of the Philippines (AFP) dan Philippine National Police (PNP) dari ICPO, MIB, ISG, CIDT-Lanao, 4th Mech and 103rd SAC juga mengamankan enam anak Minhati. Empat anak perempuan dan dua anak lelaki di 8017 Steele Makers Village Tubod Iligan City.
Minhati tercatat warga asal Bekasi, Jawa Barat. Suami Minhati, Omar, telah tewas saat operasi militer Filipina di Marawi.
Dari penangkapan Minhati, kepolisian setempat menyita barang bukti berupa empat "blasting cap", dua unit "detonating cord" dan satu "time fuse". Didapati pula paspor atasnama Minhati yang telah habis masa berlakunya. Saat ini, Minhati bersama anaknya masih ditaha di kantor polisi Iligan City.
Minhati lahir di Bekasi pada 9 Juni 1981. Ia berangkat ke Filipina dengan nomor paspor A 2093379. Minhati diduga tiba di Manila pada 2015 dengan masa berlaku visa hingga 30 Januari 2017.
medcom.id, Jakarta: Polri belum bisa memastikan kapan Minhati Madrais bisa dipulangkan ke Indonesia. Minhati merupakan WNI yang menjadi istri pimpinan teroris di Marawi, Omar Khayam Maute.
"Nanti dulu, kan di sana (Filipina) juga masih ada urusan," Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wisasto di Kompleks Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin 6 November 2017.
Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul--Antara/Widodo S. Jusuf.
Status Minhati kini sudah menjadi tahanan kepolisian Filipina. Makanya, anggota Densus 88 Anti Teror, juga akan ke Filipina untuk berkoordinasi agar bisa menemui Minhati. "Besok rencananya berangkat."
"Nanti yang menjadi leader dalam hal ini bukan Densus, tapi Kementerian Luar Negeri. Karena ada Dirjen Perlindungan Luar Negeri di sana," kata Kabagpenum Divisi Humas Polri Kombes Martinus Sitompul.
Baca: Densus 88 Menemui Minhati di Filipina Besok
Tim Gabungan Armed Forces of the Philippines (AFP) dan Philippine National Police (PNP) dari ICPO, MIB, ISG, CIDT-Lanao, 4th Mech and 103rd SAC juga mengamankan enam anak Minhati. Empat anak perempuan dan dua anak lelaki di 8017 Steele Makers Village Tubod Iligan City.
Minhati tercatat warga asal Bekasi, Jawa Barat. Suami Minhati, Omar, telah tewas saat operasi militer Filipina di Marawi.
Dari penangkapan Minhati, kepolisian setempat menyita barang bukti berupa empat "blasting cap", dua unit "detonating cord" dan satu "time fuse". Didapati pula paspor atasnama Minhati yang telah habis masa berlakunya. Saat ini, Minhati bersama anaknya masih ditaha di kantor polisi Iligan City.
Minhati lahir di Bekasi pada 9 Juni 1981. Ia berangkat ke Filipina dengan nomor paspor A 2093379. Minhati diduga tiba di Manila pada 2015 dengan masa berlaku visa hingga 30 Januari 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)