Bentrokan antarwarga di di Desa Sampoabalo, Buton, Sulawesi Tenggara - ANT/Emil Jojon
Bentrokan antarwarga di di Desa Sampoabalo, Buton, Sulawesi Tenggara - ANT/Emil Jojon

Kronologi Bentrok Warga di Buton

Cindy • 07 Juni 2019 13:06
Jakarta: Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karopenmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo mengungkapkan bentrok antar warga di Buton, Sulawesi Tenggara. Bentrok berawal dari konvoi sepeda motor pemuda di Desa Sampoabalo melewati Desa Gunung Jaya pada Selasa, 4 Juni 2019 sekitar pukul 21.00 WIB. 
 
"Sehingga membuat masyarakat di sana resah, kemudian situasi tersebut ternyata sebagai salah satu pemicu," ucap Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Jumat, 7 Juni 2019.
 
Kemudian pada Rabu, 5 Juni 2019 sekitar pukul 13.00 WIB, seorang pemuda dari Desa Sampoabalo melakukan silaturami ke rumah saudaranya dengan melewati Desa Gunung Jaya. Saat tengah melewati desa tersebut, pemuda dari Desa Gunung Jaya secara sengaja memanah pemuda Desa Sampoabalo. 

Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?


"Ada pemuda dari Desa Gunung Jaya membusur, menembak dengan menggunakan busur dari besi itu mengenai dada sebelah kiri. Kemudian pemuda tersebut langsung melaporkan kepada masyarakat yang ada di desa Sampoabalo," jelas Dedi. 
 
Secara spontan sekitar pukul 14.00 WIB, kata dia, sebanyak 100 lebih warga Desa Sampoabalo melakukan penyerangan ke Desa Gunung Jaya. Sekitar 50 rumah dibakar beserta satu unit mobil dan motor. 
 
(Baca juga: Pemerintah Ganti Rugi Rumah Warga Terbakar Pascabentrok di Buton)
 
"Aparat kepolisian dan TNI berusaha untuk meredam, melokalisir agar kejadian tersebut tidak meluas," kata Dedi. 
 
Namun, bentrokan susulan terjadi pada Kamis, 6 Juni 2019 yang melibatkan kelompok etnis tertentu. Mereka bergabung dengan warga Desa Gunung Jaya untuk melakukan penyerangan balik.  Sehingga mengakibatkan beberapa orang terluka dan dua orang meninggal. 
 
"Saat ini ada tiga Satuan setingkat Kompi (SSK) Brimob melakukan pengamanan di perbatasan kedua desa tersebut dan juga dibantu dua SST dari (Komando Resort Militer) Korem dan satu SST dari Polres BauBau," terang Dedi. 
 
Terkait kejadian itu, Kapolda, Danrem, Bupati serta tokoh masyarakat dan tokoh agama setempat sudah bertemu untuk meredam situasi. Serta mengimbau masyarakat tak melakukan provokasi serangan kembali. 
 
"Karena aparat kepolisian bersama TNI akan melakukan penegakan hukum terhadap siapa pun yang melakukan perbuatan melawan hukum," tegas Dedi. 
 
 
(REN)




LEAVE A COMMENT
LOADING

Dapatkan berita terbaru dari kami Ikuti langkah ini untuk mendapatkan notifikasi

unblock notif