KPK Gabung FATF Pertajam Penanganan Pencucian Uang Lintas Negara

Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bergabung dengan organisasi internasional Financial Action Task Force (FATF). Organisasi itu dapat mempertajam pengusutan kasus dugaan tindak pidana pencucian uang (TPPU) lintas negara. "Melalui momentum penting ini, KPK kembali menegaskan tekadnya untuk aktif menjalin kerja sama dan kemitraan global, khususnya dalam menangani tindak pidana korupsi dan kejahatan pencucian uang," kata juru bicara bidang penindakan KPK Ali Fikri melalui keterangan tertulis, Sabtu, 4 November 2023, Kepala Bagian Pemberitaan KPK itu menjelaskan FATF didukung 40 penegak hukum pemberantasan korupsi di seluruh dunia. Menurut Ali, keikutsertaan pihaknya dalam organisasi dunia itu tidak mudah.   "Sebelumnya, proses cukup panjang telah dilalui, dimulai dengan ditetapkannya Indonesia di tahun 2018 sebagai observer FATF hingga proses mutual evaluation (ME) sejak tahun 2022," ucap Ali. FATF, kata dia, sejalan dengan prinsip KPK yang ingin meningkatkan kolaborasi pemberantasan korupsi antarnegara. Lembaga Antirasuah sudah menyuarakan koordinasi tersebut sejak Anticorruption Working Group (ACWG) dalam Forum G20 di Indonesia. "Hal ini juga tak lepas dari apa yang telah diamanatkan oleh UNCAC (United Nations Convention Against Corruption) tentang kerja sama internasional pemberantasan korupsi," ujar Ali. KPK meyakini FATF bakal memberikan keuntungan yang bagus ke depannya. Penindakan dugaan pencucian uang dijamin bakal semakin sangar. "Yang tak kalah pentingnya adalah terciptanya upaya kolaboratif khususnya dalam penyelidikan bersama, pelacakan dan pengembalian aset terduga koruptor, serta kerja sama antar negara dalam mengekstradisi pelaku kejahatan," tutur Ali.