Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) Syarifuddin. Tangkapan layar. Foto: Antara
Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA RI) Syarifuddin. Tangkapan layar. Foto: Antara

MA dan Badan Peradilan Janji Berbenah Buat Kembalikan Kepercayaan Publik

Antara • 20 Maret 2023 10:51
Jakarta: Ketua Mahkamah Agung Republik Indonesia Syarifuddin menyatakan bahwa Mahkamah Agung (MA) dan badan peradilan tidak akan pernah menyerah berbenah. Kendati, Syarifuddin mengakui tak mudah untuk mengembalikan kepercayaan publik terhadap lembaganya.
 
"Saya menyadari bahwa tidak mudah untuk membangun kembali kepercayaan publik. Akan tetapi, Mahkamah Agung dan badan peradilan tidak akan pernah menyerah untuk terus melakukan pembenahan di tubuh lembaga ini," kata Syarifuddin dalam Acara Puncak Peringatan Hari Ulang Tahun Ikatan Hakim Indonesia (IKAHI), dipantau di kanal YouTube PP IKAHI, Jakarta, Senin, 20 Maret 2023.
 
Syarifuddin menegaskan MA membutuhkan saran dan masukan dari berbagai pihak. Termasuk dari akademisi, tokoh-tokoh nasional, dan masyarakat. Dengan begitu, ia berharap agar perbaikan yang dilakukan dapat berjalan dengan cepat dan tepat, sebagaimana yang juga diharapkan oleh para pencari keadilan.

Bagi Syarifuddin, peristiwa terungkapnya dua orang hakim agung dan beberapa aparatur Mahkamah Agung merupakan sebuah guncangan hebat di dalam dunia peradilan. Peristiwa tersebut juga menjadi sejarah buruk bagi perjalanan peradilan Indonesia.
 
Baca: Mengenal Tugas, Wewenang dan Dasar Hukum Mahkamah Agung

Ia meminta kepada jajaran IKAHI untuk mendukung upaya pembenahan lembaga peradilan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.
 
Sementara itu, Ketua Umum PP IKAHI Yasardin juga mendorong para pengurus dan anggota IKAHI di semua tingkatan untuk menjadi teladan, baik dalam menegakkan integritas dan meningkatkan profesionalisme aparat di lingkungan satuan kerja masing-masing.
 
"Anggota IKAHI harus membangun sinergi kolaborasi yang optimal dengan semua stakeholder (pemangku kepentingan) untuk menutup semua celah yang dapat menggerus integritas dan berpotensi meruntuhkan kewibawaan dunia peradilan," ucap Yasardin.
 
Yasardin juga meminta kepada pengurus maupun anggota IKAHI untuk menghindari gaya hidup hedonisme. Sekaligus, menjauhkan diri dari perasaan kurang.
 
"Menyerukan kepada semua hakim untuk menghindari gaya hidup hedonisme, yaitu gaya hidup yang berfokus mencari kesenangan dan kepuasan tanpa batas," ujar Yasardin.
 
Jangan lupa ikuti update berita lainnya dan follow akun google news Medcom.id.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan