Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih memeriksa dugaan pengumpulan dana teroris dari karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD meminta semua pihak menunggu hasil pemeriksaan BPK.
"Kalau soal dananya nanti nunggu BPK dulu," ujar Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.
Mahfud menjelaskan BPK akan memastikan apakah ada dana yang mengalir ke PT KAI. Di samping itu, dia memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam dengan tindakan terorisme.
"Sudah kita tangkap terornya dan seluruh jaringannya mulai dicari," jelas Mahfud.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah mendalami aliran duit yang digalang tersangka teroris, DE, 28, melalui aplikasi Telegram. Kasus tindak pidana terorisme yang melibatkan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu juga masih digali.
"Dia membuka, yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, akun itu gunanya untuk menggalang dana. Ini besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik," kata juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada wartawan dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.
Aswin memastikan akan melakukan penyidikan bersama penyidik hingga tuntas. Namun, dia belum bisa membeberkannya. Pasalnya, DE baru ditangkap Senin, 14 Agustus 2023.
"Untuk saat ini dari proses penangkapan, pengeledahan dan barang bukti dulu yang kita ekspose," ujar dia.
Jakarta: Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) masih memeriksa dugaan pengumpulan dana
teroris dari karyawan PT Kereta Api Indonesia (
KAI). Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam)
Mahfud MD meminta semua pihak menunggu hasil pemeriksaan BPK.
"Kalau soal dananya nanti nunggu BPK dulu," ujar Mahfud di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.
Mahfud menjelaskan BPK akan memastikan apakah ada dana yang mengalir ke PT KAI. Di samping itu, dia memastikan pemerintah tidak akan tinggal diam dengan tindakan terorisme.
"Sudah kita tangkap terornya dan seluruh jaringannya mulai dicari," jelas Mahfud.
Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri tengah mendalami aliran duit yang digalang tersangka teroris, DE, 28, melalui aplikasi Telegram. Kasus tindak pidana terorisme yang melibatkan karyawan PT Kereta Api Indonesia (KAI) itu juga masih digali.
"Dia membuka, yang bersangkutan memiliki satu akun di Telegram, akun itu gunanya untuk menggalang dana. Ini besarannya berapa dan ke mana ini masih didalami oleh penyidik," kata juru bicara Densus 88 Kombes Aswin Siregar kepada wartawan dikutip Jumat, 18 Agustus 2023.
Aswin memastikan akan melakukan penyidikan bersama penyidik hingga tuntas. Namun, dia belum bisa membeberkannya. Pasalnya, DE baru ditangkap Senin, 14 Agustus 2023.
"Untuk saat ini dari proses penangkapan, pengeledahan dan barang bukti dulu yang kita ekspose," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(AZF)