Jakarta: Mahkamah Agung (MA) menerima 20.532 perkara sepanjang 2020. Jumlah perkara ini diklaim tertinggi sepanjang sejarah berdirinya MA.
"Angka tersebut meningkat enam persen dari perkara yang masuk di tahun 2019, berjumlah 19.369 perkara," ujar Ketua MA M Syarifuddin dalam acara Refleksi Akhir Tahun MA yang disiarkan melalui akun YouTube MA, Rabu, 30 Desember 2020.
Secara keseluruhan, MA menangani 20.749 perkara di 2020. Sebanyak 217 perkara merupakan sisa yang belum terselesaikan di 2019.
Per 30 Desember 2020, MA memutus sebanyak 20.550 atau sebesar 99,04 persen. Sebanyak 199 perkara belum diputus. Jumlah tersebut diklaim rekor baru dari sisa perkara terkecil sepanjang sejarah.
"Jumlah tersebut masih bisa berubah karena sampai dengan saat ini masih ada yang bersidang," ujar dia.
Baca: Pakar: Hakim Agung Rawan Disogok Koruptor
Syarifuddin mengapresiasi hasil kinerja seluruh unsur di dalam sistem lembaga pengadilan tersebut. Pandemi covid-19 dan berkurangnya jumlah hakim agung tak membuat kinerja MA tergerus.
"Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan kinerja penanganan perkara di Mahkamah Agung yang luar biasa, yang mana dalam suasana pandemi mekanisme kerja diatur sedemikian rupa," kata dia.
Jakarta:
Mahkamah Agung (MA) menerima 20.532
perkara sepanjang 2020. Jumlah perkara ini diklaim tertinggi sepanjang sejarah berdirinya MA.
"Angka tersebut meningkat enam persen dari perkara yang masuk di tahun 2019, berjumlah 19.369 perkara," ujar Ketua MA M Syarifuddin dalam acara Refleksi Akhir Tahun MA yang disiarkan melalui akun YouTube MA, Rabu, 30 Desember 2020.
Secara keseluruhan, MA menangani 20.749 perkara di 2020. Sebanyak 217 perkara merupakan sisa yang belum terselesaikan di 2019.
Per 30 Desember 2020, MA memutus sebanyak 20.550 atau sebesar 99,04 persen. Sebanyak 199 perkara belum diputus. Jumlah tersebut diklaim rekor baru dari sisa perkara terkecil sepanjang sejarah.
"Jumlah tersebut masih bisa berubah karena sampai dengan saat ini masih ada yang bersidang," ujar dia.
Baca: Pakar: Hakim Agung Rawan Disogok Koruptor
Syarifuddin mengapresiasi hasil kinerja seluruh unsur di dalam sistem lembaga pengadilan tersebut. Pandemi covid-19 dan berkurangnya jumlah hakim agung tak membuat kinerja MA tergerus.
"Pencapaian tersebut menunjukkan peningkatan kinerja penanganan perkara di Mahkamah Agung yang luar biasa, yang mana dalam suasana pandemi mekanisme kerja diatur sedemikian rupa," kata dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)
