Panglima TNI Moeldoko (Foto: Antara/Jessica Wuysang)
Panglima TNI Moeldoko (Foto: Antara/Jessica Wuysang)

Kurang Daya, Pencuri Ikan Masih Bisa Kabur dari Patroli TNI

Yogi Bayu Aji • 22 Desember 2014 13:38
medcom.id, Jakarta: Beragam kendala masih dihadapi pasukan TNI dalam mengejar pelaku pencurian ikan atau illegal fishing. Salah satu kendala yang cukup penting adalah bahan bakar.
 
"Kendala pertama pasti bahan bakar. Ini persoalan yang selalu dirasakan TNI AL. Sekali operasi, satu jam operasi itu untuk kapal freegate 900 juta, itu baru sampai di ZEE (Zona Ekonomi Ekslusif). Kalau kejadian di ujung berung sana berapa itu (jumlahnya)?" kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (22/12/2014).
 
Kendala lain, kata Moeldoko, adalah tersebarnya kapal milik TNI. Ada yang berada di perbatasan negara, di base point, dan alur laut kepulauan Indonesia (ALKI).

Namun masalahnya, lanjut dia, pencurian terjadi di luar area yang memiliki kapal-kapal itu. Ketika dikejar TNI, mereka pun sudah pindah ke lokasi lain yang tidak bisa dijangkau kapal-kapal TNI. Moeldoko pun menilai, para pencuri ikan ini memiliki peralatan yang cukup canggih sehingga bisa menghindari kejaran TNI AL.
 
"Radar lebih canggih dari kita, kecepatan kapal juga tinggi, itu tergantung yang jaga di lapangan. Sehingga enggak seperti yang kita bayangkan, ada laporan illegal fishing di titik-titik ini saat itu juga diambil, enggak iso (bisa). Perlu ruang dan waktu menyiapkan kekuatan," kata dia.
 
Sementara itu, TNI juga tak bisa asal menindak para pelaku kejahatan ini. Mereka tetap harus mengikuti aturan hukum yang berlaku karena hal tersebut berkaitan dengan negara asing.
 
"Kalau satuan udara kita melihat illegal fishing di situ, kita juga enggak boleh pesawat tempur main tembak kapal pencuri ikan, enggak cocok," kata Moeldoko.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LOV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan