medcom.id, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung penuh langkah Presiden Jokowi Widodo menolak grasi terpidana hukuman mati pengedar narkoba. PBNU menilai pengedar narkoba sejak awal punya niat merusak masyarakat sehingga layak dihukum mati.
"Kami nyatakan dari dulu hukuman bagi mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi, harus dihukum," kata Ketua PBNU Said Aqil Siradj, saat menghadiri Haul ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta, Kamis (25/12/2014).
Menurut dia, posisi pengedar narkoba ada di puncak tindakan kriminal. Sementara untuk level pertama yang sekedar ikut-ikutan cukup diberi nasehat dan peringatan.
Tingkat selanjutnya, lanjut Said, adalah sering menggunakan dan melakukan (Murtaqiem). Kemudian, level ketiga adalah mereka yang sudah kecanduan (Fasek). Hukuman penjara dan cambuk bisa diterapkan bagi kelompok kriminal ini.
Sementara, pengedar dan produsen narkoba masuk kelompok 'Syirir'. "Untuk Syirir yang nawaitu-nya ingin merusak tatanan masyarakat dengan buat pabrik sabu. Lebih baik cepat cepat saja Pak Presiden segera dieksekusi," papar Said.
medcom.id, Jakarta: Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mendukung penuh langkah Presiden Jokowi Widodo menolak grasi terpidana hukuman mati pengedar narkoba. PBNU menilai pengedar narkoba sejak awal punya niat merusak masyarakat sehingga layak dihukum mati.
"Kami nyatakan dari dulu hukuman bagi mereka yang berbuat kerusakan di muka bumi, harus dihukum," kata Ketua PBNU Said Aqil Siradj, saat menghadiri Haul ke-5 KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur), di DPP PKB, Jalan Raden Saleh, Cikini, Jakarta, Kamis (25/12/2014).
Menurut dia, posisi pengedar narkoba ada di puncak tindakan kriminal. Sementara untuk level pertama yang sekedar ikut-ikutan cukup diberi nasehat dan peringatan.
Tingkat selanjutnya, lanjut Said, adalah sering menggunakan dan melakukan (
Murtaqiem). Kemudian, level ketiga adalah mereka yang sudah kecanduan (
Fasek). Hukuman penjara dan cambuk bisa diterapkan bagi kelompok kriminal ini.
Sementara, pengedar dan produsen narkoba masuk kelompok '
Syirir'. "Untuk
Syirir yang
nawaitu-nya ingin merusak tatanan masyarakat dengan buat pabrik sabu. Lebih baik cepat cepat saja Pak Presiden segera dieksekusi," papar Said.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)