Ibunda Anet, Almyanda Saphira (kerudung biru) bersama ibunda Amel, Rossi Herawati (kerudung coklat) saat bertemu di rumah sakit. MTVN/Damar Iradat.
Ibunda Anet, Almyanda Saphira (kerudung biru) bersama ibunda Amel, Rossi Herawati (kerudung coklat) saat bertemu di rumah sakit. MTVN/Damar Iradat.

Almyanda Saphira Minta Ibunda Amalia Tegar

Damar Iradat • 31 Desember 2016 02:50
medcom.id, Jakarta: Rossi Herawati, ibunda Amalia Callista mendatangi Rumah Sakit Kartika Pulomas, Jumat (30/12/2016). Kedatangan Rossi langsung disambut oleh Almyanda Saphira, ibunda Dianita Gemma.
 
Suasana haru langsung menyelimuti ketika keduanya berbincang. Dalam pelukan Almyanda, Rossi menangis tersedu-sedu. Rossi mengaku belum kuat menerima kenyataan anaknya telah dulu pergi.
 
Sementara, Almyanda tampak tegar dan berusaha menenangkan Rossi. "Harus senyum. Amel bekal Abang sama Rossi. Sembilan tahun mengurus Amel itu sudah luar biasa," ucap perempuan yang juga akrab disapa Vira itu kepada Rossi.

"Harus jadi mamah yang hebat. Amel juga sudah di surga, jangan ditangisi lagi, ini cobaan untuk kita," lanjut Vira.
 
Vira mengingatkan bersedih hati kehilangan buah hati adalah wajar. Namun, bukan berarti harus berkabung selamanya.
 
Istri kedua Dodi Triono itu juga mengatakan, dirinya sudah ikhlas menerima kenyataan. Dalam kasus perampokan itu, Vira kehilangan dua putrinya, Diona Arika Andra dan Gemma, serta suaminya, Dodi Triono.
 
"Aku bilang ke (almarhum) Gemma, 'Tunggu mamah di surga ya, mamah lihat papa, kakak, adek'," ungkap Vira.
 
Vira juga meminta Rossi untuk tidak menyesal telah memberi izin kepada Amel untuk menginap di rumah Gemma saat itu. Ia meminta Rossi untuk tetap tabah dan berdoa kepada Tuhan.
 
"Pokoknya Ibu sudah jadi Bunda yang hebat, jangan nangis lagi," ucap dia.
 
Usai perbincangan itu, keduanya langsung menuju tempat perawatan putri kedua Vira, Zanetta Kalila (Anet) yang selamat dari kasus perampokan tersebut.
 
Amalia dan Gemma menjadi korban perampokan di rumah mewah milik Ayah Gemma, Dodi Triono yang terletak di Jalan Pulomas Utara nomor 7A, Kayu Putih, Jakarta Timur. Amalia dan Gemma, beserta sembilan orang lainnya disekap di sebuah kamar mandi berukuran 1,5 meter x 1,5 meter.
 
Keduanya bersama sembilan orang tersebut ditemukan warga pada Selasa, 27 Desember. Enam orang, termasuk Amalia dan Gemma tewas dalam penyekapan itu. Sementara, lima orang lainnya bertahan hidup dan langsung dibawa ke rumah sakit.
 
Aksi perampokan tersebut dilakukan oleh empat orang tersangka. Mereka yakni Ramlan Butarbutar, Erwin Situmorang, Alfins Bernius Sinaga, dan Ridwan Sitorus alias Ius Pane.
 
Rabu, 28 Desember polisi membekuk Ramlan Butar-Butar dan Erwin Situmorang, dua pelaku perampokan dan penyekapan di Pulomas, Jakarta Timur. Dalam penangkapan itu, kerabat RB, Ronal, juga ikut diamankan, lantaran diduga menyembunyikan kedua pelaku.
 
Ramlan tewas ditembak karena melawan saat akan ditangkap. Selain menangkap pelaku, polisi juga menyita sejumlah barang bukti berupa empat lembar bath Thailand, beberapa lembar dollar Amerika, sejumlah uang bernilai Rp9,3 juta, dan beberapa ponsel.
 
Pelaku lainnya, Alfins Bernius Sinaga juga diciduk kemarin malam. Alfin ditangkap di Perumahan Vilamas, Bekasi Utara. Sementara itu, Ius Pane masih berkeliaran dan masih terus diincar polisi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(DRI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan