Jakarta: Langkah tegas Jaksa Agung ST Burhanuddin menindak praktik suap yang dilakukan Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Raimel Jesaja, diminta tak berhenti pada pemecatan. Penindakan didorong dilanjutkan ke proses hukum.
"Pemecatan ini kan sebenarnya masih dalam ranah sanksi administratif. Maka selanjutnya kita minta Kejagung (Kejaksaan Agung) untuk langsung lanjut proses pidana," kata Wakil Ketua Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis 27 Juli 2023.
Bendahara Umum DPP Partai NasDem itu juga mendesak Burhanuddin mencari keterlibatan pihak lain. Kasus tersebut harus dibongkar hingga ke akar-akarnya.
"Mau itu penyuap, penerima suap, atau perantara, usut semua. Karena ini pasti jaringan besar, tidak mungkin sedikit pelakunya,” ungkap dia.
Dia mengapresiasi langkah tegas Burhanuddin memecat oknum jaksa yang terbukti dalam praktik suap. Hal itu dinilai sebagai pembelajaran bagi para jaksa agar tak main mata dalam menangani perkara.
"Ini langkah yang sangat tepat, mengingat Kejagung sedang sibuk-sibuknya membereskan banyak kasus kakap. Jadi jika memang dalam prosesnya terungkap ada oknum kejaksaan bermain, Kajagung harus tegas menindak. Langkah ini sudah tepat” sebut dia.
Sahroni berpesan kepada seluruh jajaran Kejagung tetap teguh dalam mengemban amanah. Mereka diminta tak mencoreng citra Korps Adyaksa yang dianggap memiliki performa sangat baik dalam penegakan hukum.
“Tolong jajaran Kejagung jangan ada yang berbuat aneh-aneh, ikuti saja instruksi Jaksa Agung. Saat ini Kejagung juga tengah menjadi lembaga yang performanya baik, sedang sangat dipercaya masyarakat, jadi mohon dijaga itu,” ujar dia.
Sebelumnya, Burhanuddin baru saja mencopot Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Raimel Jesaja. Raimel diduga menerima suap dari pengusaha tambang di Sulawesi Tenggara (Sultra). Praktik suap terjadi saat Raimel masih menjabat sebagai Kajati Sultra.
Jakarta: Langkah tegas
Jaksa Agung ST Burhanuddin menindak praktik suap yang dilakukan Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Raimel Jesaja, diminta tak berhenti pada pemecatan. Penindakan didorong dilanjutkan ke proses hukum.
"Pemecatan ini kan sebenarnya masih dalam ranah sanksi administratif. Maka selanjutnya kita minta Kejagung (Kejaksaan Agung) untuk langsung lanjut proses pidana," kata Wakil Ketua
Komisi III DPR Ahmad Sahroni melalui keterangan tertulis, Kamis 27 Juli 2023.
Bendahara Umum DPP
Partai NasDem itu juga mendesak Burhanuddin mencari keterlibatan pihak lain. Kasus tersebut harus dibongkar hingga ke akar-akarnya.
"Mau itu penyuap, penerima suap, atau perantara, usut semua. Karena ini pasti jaringan besar, tidak mungkin sedikit pelakunya,” ungkap dia.
Dia mengapresiasi langkah tegas Burhanuddin memecat oknum jaksa yang terbukti dalam praktik
suap. Hal itu dinilai sebagai pembelajaran bagi para jaksa agar tak main mata dalam menangani perkara.
"Ini langkah yang sangat tepat, mengingat
Kejagung sedang sibuk-sibuknya membereskan banyak kasus kakap. Jadi jika memang dalam prosesnya terungkap ada oknum kejaksaan bermain, Kajagung harus tegas menindak. Langkah ini sudah tepat” sebut dia.
Sahroni berpesan kepada seluruh jajaran Kejagung tetap teguh dalam mengemban amanah. Mereka diminta tak mencoreng citra Korps Adyaksa yang dianggap memiliki performa sangat baik dalam penegakan hukum.
“Tolong jajaran Kejagung jangan ada yang berbuat aneh-aneh, ikuti saja instruksi Jaksa Agung. Saat ini Kejagung juga tengah menjadi lembaga yang performanya baik, sedang sangat dipercaya masyarakat, jadi mohon dijaga itu,” ujar dia.
Sebelumnya, Burhanuddin baru saja mencopot Direktur Ekonomi dan Keuangan di Jaksa Agung Muda Bidang Intelijen (Jamintel), Raimel Jesaja. Raimel diduga menerima suap dari pengusaha tambang di Sulawesi Tenggara (Sultra). Praktik suap terjadi saat Raimel masih menjabat sebagai Kajati Sultra.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ABK)
