medcom.id, Jakarta: Pembatasan kunjungan umum mulai diberlakukan oleh petugas jaga di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, mulai Senin 25 Juli, hingga hari Kamis 28 Juli.
Pantauan di lapangan, adanya pembatasan kunjungan umum tersebut membuat situasi di Dermaga Wijayapura lebih lengang dari hari biasanya. Hanya petugas lapas, serta sejumlah aparat yang diizinkan menyeberang ke Pulau Nusakambangan, Senin (25/7/2016).
Hari ini, sejumlah personel dari Polres Cilacap juga telah masuk ke wilayah Dermaga Wijayapura. Sejak pemindahan terpidana mati perempuan, Merry Utami dari Lapas Wanita Tangerang ke Lapas Besi Nusakambangan, pengamanan diperketat.
Salah seorang pembesuk, Nasiroh tidak diizinkan masuk oleh petugas hingga hari Kamis mendatang. Padahal Nasiroh akan membesuk keluarganya, yang kini berada di Lapas Besi Nusakambangan.
Bus Transpas yang digunakan untuk memindahkan terpidana mati kasus narkotika Merry Utami, keluar dari dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Minggu (24/7)--ANTARA/Idhad Zakaria.
Terpidana mati Merry Utami telah menghuni sel isolasi di Lapas Besi, Pulau Nusakambangan. Merry dipindahkan dari Lapas Wanita Tangerang, Banten ke Lapas Besi, Pulau Nusakambangan, Minggu 24 juli.
Merry adalah narapidana mati kasus narkoba. Dia divonis mati Pengadilan Negeri Tangerang tahun 2003, lantaran membawa 1,1 kilogram heroin.
Sebelumnya, Jaksa Agung H.M. Prasetyo menyebut eksekusi mati gelombang III akan dilaksanakan usai Lebaran 2016. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan regu tembak dari Polri telah siaga di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk melaksanakan eksekusi mati tahap III. Mereka tinggal menunggu perintah.
Boy menjelaskan, regu tembak yang disiapkan Polri sama seperti eksekusi mati tahap II. "Personel ada 24 orang," ujar Boy, Rabu 13 Juli.
medcom.id, Jakarta: Pembatasan kunjungan umum mulai diberlakukan oleh petugas jaga di Dermaga Wijayapura, Cilacap, Jawa Tengah, mulai Senin 25 Juli, hingga hari Kamis 28 Juli.
Pantauan di lapangan, adanya pembatasan kunjungan umum tersebut membuat situasi di Dermaga Wijayapura lebih lengang dari hari biasanya. Hanya petugas lapas, serta sejumlah aparat yang diizinkan menyeberang ke Pulau Nusakambangan, Senin (25/7/2016).
Hari ini, sejumlah personel dari Polres Cilacap juga telah masuk ke wilayah Dermaga Wijayapura. Sejak pemindahan terpidana mati perempuan, Merry Utami dari Lapas Wanita Tangerang ke Lapas Besi Nusakambangan, pengamanan diperketat.
Salah seorang pembesuk, Nasiroh tidak diizinkan masuk oleh petugas hingga hari Kamis mendatang. Padahal Nasiroh akan membesuk keluarganya, yang kini berada di Lapas Besi Nusakambangan.

Bus Transpas yang digunakan untuk memindahkan terpidana mati kasus narkotika Merry Utami, keluar dari dermaga penyeberangan Wijayapura, Cilacap, Jateng, Minggu (24/7)--ANTARA/Idhad Zakaria.
Terpidana mati Merry Utami telah menghuni sel isolasi di Lapas Besi, Pulau Nusakambangan. Merry dipindahkan dari Lapas Wanita Tangerang, Banten ke Lapas Besi, Pulau Nusakambangan, Minggu 24 juli.
Merry adalah narapidana mati kasus narkoba. Dia divonis mati Pengadilan Negeri Tangerang tahun 2003, lantaran membawa 1,1 kilogram heroin.
Sebelumnya, Jaksa Agung H.M. Prasetyo menyebut eksekusi mati gelombang III akan dilaksanakan usai Lebaran 2016. Kadiv Humas Polri Irjen Boy Rafli Amar mengatakan regu tembak dari Polri telah siaga di Pulau Nusakambangan, Cilacap, Jawa Tengah, untuk melaksanakan eksekusi mati tahap III. Mereka tinggal menunggu perintah.
Boy menjelaskan, regu tembak yang disiapkan Polri sama seperti eksekusi mati tahap II. "Personel ada 24 orang," ujar Boy, Rabu 13 Juli.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)