Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan), Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (tengah) dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kiri) saat menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (17/9). Foto: Arya Manggala/MI.
Ketua KPK Agus Rahardjo (kanan), Wakil Ketua KPK Laode M Syarif (tengah) dan Wakil Ketua KPK Alexander Marwata (kiri) saat menggelar konferensi pers di Gedung KPK, Jakarta, Sabtu (17/9). Foto: Arya Manggala/MI.

KPK Ingatkan Staf Irman Gusman untuk tak Berbohong

Renatha Swasty • 17 September 2016 22:48
medcom.id, Jakarta: Staf Ketua DPD RI Irman Gusman diduga menggunakan twitter pribadi Irman Gusman, @IrmanGusman_IG untuk mengklarifikasi penangkapan bosnya. Dalam klarifikasinya disebut operasi tangkap tangan yang dilakukan KPK terhadap Irman tak benar.
 
"Saya perlu klarfikasi bahwa ada informasi yang beredar di masyarkat baik itu melalui whatsapp, maupun sms (short message service) dan media sosial, yang itu tidak berasal dari IG. Dari bapak IG beliau tidak memiliki akses terhadap hp (handphone) pada kesempatan itu. Jadi media yang didapat itu seperti memutarbalikkan fakta operasi KPK tidak betul adanya. Kedua, twitter yang bersangkutan dari bapak IG diketahui bahwa yang mengoperaiskan adalah staf beliau," kata Wakil Ketua KPK Laode M Syarif dalam konfrensi pers di Gedung KPK, Jalan HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Sabtu (17/9/2016).
 
Dalam twitter Irman Gusman, dijabarkan kalau penangkapan pada Irman ada salah persepsi KPK. Hal itu bermula ketika ada tamu yang berkunjung dan mungkin membawa uang.

Komisi dinilai terlalu dini mengumumkan status uang yang diberikan tamu sebagai suap dan menetapkan Irman sebagai penerima suap. Dalam twitternya Irman mengklaim telah menolak uang itu.
 
"Maka terhadap tamu yang datang pada hari ini (ada beberapa) mungkin saja ada yang membawa uang. Tapi saya berhak menolak dan telah saya tolak," cuit akun @IrmanGusman_IG.
 
KPK Ingatkan Staf Irman Gusman untuk tak Berbohong
Irman Gusman. Foto: MI/M. Irfan.
 
Laode mengingatkan agar staf Irman berhenti mencuit yang tidak-tidak lewat akun pribadi bosnya.
 
"Saya berharap yang bersangkutan menghentikan pengoperasian twitter yang bersangkutan karena memutar balik yang sebenarnya," tegas Laode.
 
Dia memastikan, prosedur penangkapan pada senator asal Sumatera Barat itu sesuai SOP dan aturan perundang-undangan yang berlaku. Semua operasi tangkap tangan kata Laode juga direkam secara profesional oleh penyidik.
 
"Sehingga informasi yang seakan-akan bertentangan itu, pada kesempatan ini saya katakan bohong adanya," pungkas Laode.
 
Irman ditangkap dalam operasi tangkap tangan bersama Direktur Utama CV Semesta Berjaya Xaverandy Sutanto, Memei istri Xaverandy dan Willy Sutanto adik Xaverandy dan Joko Suprianto ajudan Irman.
 
Irman diduga menerima duit suap Rp100 juta terkait pengurusan kuota gula impor yang diberikan bulog pada CV Semesta Berjaya tahun 2016 di Sumbar. Irman diduga memberikan rekomendasi pada CV Semesta Berjaya supaya mendapat jatah.
 
Irman sebagai penerima suap disangka melanggar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang-Undang (UU) Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaiamana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.
 
Sedangkan Xaveriandy dan Memi sebagai pemberi suap disangka melanggar Pasal 5 ayat 1 huruf a atau Pasal 5 ayat 1 huruf b atau Pasal 13 UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaiamana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan Atas UU Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi juncto Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP.
 

 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(AZF)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan