Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly--Metrotvnews.com/Meilikhah
Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly--Metrotvnews.com/Meilikhah

Menkumham: Mana Ada Lagi PKI Sekarang

Damar Iradat • 03 Juni 2016 08:06
medcom.id, Jakarta: Menteri Hukum dan HAM Yasonna Laoly membantah jika Partai Komunis Indonesia (PKI) bangkit kembali. Namun, Ia mengatakan, jika ada informasi terkait bangkitnya PKI, masyarakat dapat memberikan informasinya kepada pemerintah.
 
"Mana ada lagi PKI sekarang. Sejauh ini intelijen saja, BIN (Badan Intelijen Negara) bilang tidak ada apa-apa," kata Yasonna saat ditemui di Gedung DPR, Jakarta, Kamis, 2 Juni.
 
Komentar Yasonna terkait pernyataan Mayor Jenderal (Purn) TNI Kivlan Zen yang menyebut bakal ada kebangkitan PKI. Menurut Yasonna, jika Kivlan benar-benar mengetahui soal kebangkitan PKI, sebaiknya informasi itu diteruskan ke pemerintah.

Pemerintah, kata dia, bukan tidak percaya ucapan Kivlan. Namun, jika informasi tersebut valid, maka pemerintah dapat menindaklanjuti laporan Kivlan.
 
Sementara itu, terkait penyelenggaraan simposium yang digelar sejumlah purnawirawan TNI dan organisasi masyarakat, Yasonna mengatakan mereka berhak menggelar acara tersebut. Namun, Yasonna juga mengingatkan, agar simposium tersebut tidak melempar isu-isu.
 
Menkumham: Mana Ada Lagi PKI Sekarang
Massa dari Front Pancasila beradu mulut dengan petugas kepolisian saat melakukan aksi di depan Tugu Tani, Jakarta, Senin (18/4)--MI/Galih Pradipta.
 
Pemerintah juga akan menampung hasil simposium yang digelar sejak Rabu, 1 Juni kemarin. Nantinya, pemerintah akan mempelajari hasil simposium.
 
"Kalau ada masukan itu ya silakan, serahkan. Jadi, jangan seperti memberikan ketakutan sendiri kepada masyarakat. Ini kan seperti mau ada bahaya," tegas Yasonna.
 
Ia pun yakin, gerakan PKI tidak akan bangkit lagi di Indonesia. Di dunia international saja, paham Komunis dirasa mulai melemah.
 
"PKI itu sudah historis, yang di negara manapun sudah tidak laku lagi, sekarang saja Kuba sudah didatangi Amerika kok. Tinggal Korea Utara, itu pun sudah megap-megap. Siapa yang mau," pungkas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan