Jakarta: Tawuran antarkelompok pemuda pecah di Jembatan Kampung Duri, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu dini hari, 8 Agustus 2021. Tawuran berawal dari saling ejek dan tantang antarkelompok pemuda bernama Bedeng dan Kamdur.
"Saling ejek dan tantang dilakukan di media sosial, sehingga para pelaku dari kelompok Bedeng menuju ke wilayah Kampung Duri," kata Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu, 18 Agustus 2021.
Ady mengatakan tidak ada motif dendam dari tawuran tersebut. Kedua kelompok yang merupakan geng motor ingin menunjukkan kekuatan di jalan.
"Sekitar 50 kendaraan roda dua dari kelompok Bedeng menuju Kampung Duri untuk tawuran," ujar Ady.
Baca: 2 Anak Bawah Umur Terlibat Tawuran Maut di Daan Mogot
Mereka yang tidak saling kenal mengayunkan celurit. Akibatnya, LF salah satu anggota kelompok kena bacok pada bagian punggung, tangan, kaki, dan kedua paha.
"Yang bersangkutan kita bawa ke RSUD Cengkareng dan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan, penyebab meninggal karena putusnya urat nadi atau pembuluh darah di paha sebelah kiri yang cukup dalam," ungkap Ady.
Kemudian, polisi memburu pelaku. Sebanyak empat pelaku ditangkap dalam sebuah kamar indekos di Tomang, Jakarta Barat, pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Pelaku berinisial DRH, MS, dan dua anak di bawah umur. Keempat pelaku dijerat Pasal 80 ayat 3 jo Pasal 76c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang Kekerasan yang Menyebabkan Orang Meninggal Dunia.
"Ancamannya 15 tahun penjara. Karena dua dari empat pelaku anak di bawah umur, maka kita tetap gunakan Sistem Peradilan Anak Nomor 11 Tahun 2012. Mereka tetap kita proses secara hukum untuk pertanggungjawaban di depan umum," ungkap Ady.
Jakarta: Tawuran antarkelompok pemuda pecah di Jembatan Kampung Duri, Daan Mogot, Cengkareng, Jakarta Barat, pada Minggu dini hari, 8 Agustus 2021. Tawuran berawal dari saling ejek dan tantang antarkelompok pemuda bernama Bedeng dan Kamdur.
"Saling ejek dan tantang dilakukan di media sosial, sehingga para pelaku dari kelompok Bedeng menuju ke wilayah Kampung Duri," kata
Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo dalam konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu, 18 Agustus 2021.
Ady mengatakan tidak ada motif dendam dari
tawuran tersebut. Kedua kelompok yang merupakan geng motor ingin menunjukkan kekuatan di jalan.
"Sekitar 50 kendaraan roda dua dari kelompok Bedeng menuju Kampung Duri untuk tawuran," ujar Ady.
Baca:
2 Anak Bawah Umur Terlibat Tawuran Maut di Daan Mogot
Mereka yang tidak saling kenal mengayunkan celurit. Akibatnya, LF salah satu anggota kelompok kena bacok pada bagian punggung, tangan, kaki, dan kedua paha.
"Yang bersangkutan kita bawa ke RSUD Cengkareng dan meninggal dunia. Hasil pemeriksaan, penyebab meninggal karena putusnya urat nadi atau pembuluh darah di paha sebelah kiri yang cukup dalam," ungkap Ady.
Kemudian, polisi memburu pelaku. Sebanyak empat pelaku ditangkap dalam sebuah kamar indekos di Tomang, Jakarta Barat, pada Rabu, 11 Agustus 2021.
Pelaku berinisial DRH, MS, dan dua anak di bawah umur. Keempat pelaku dijerat Pasal 80 ayat 3 jo Pasal 76c Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang Perubahan Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dan Pasal 170 ayat 2 KUHP tentang Kekerasan yang Menyebabkan Orang Meninggal Dunia.
"Ancamannya 15 tahun penjara. Karena dua dari empat pelaku anak di bawah umur, maka kita tetap gunakan Sistem Peradilan Anak Nomor 11 Tahun 2012. Mereka tetap kita proses secara hukum untuk pertanggungjawaban di depan umum," ungkap Ady.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)
