Jakarta: Musisi I Gede Ari Astina alias Jerinx tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Pria yang menetap di Bali itu diagendakan diperiksa dalam kasus dugaan pengancaman melalui media elektronik.
"Namun, sayang masih belum bisa dilakukan. Bukan karena saya mangkir, melainkan adanya kendala teknis pada riwayat kesehatan saya, yang menjadi salah satu syarat mutlak penerbangan," kata Jerinx dalam akun Instagram @_jrxsid_, Senin, 26 Juli 2021.
Jerinx mengaku menerima panggilan pemeriksaan itu pekan lalu. Sebagai warga negara yang baik, dia mengeklaim berusaha kooperatif.
Dia mengaku terus berkomunikasi intens dengan penyidik. Polisi disebut memahami riwayat kesehatan membuat Jerinx tidak bisa terbang dari Denpasar, Bali, ke DKI Jakarta dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Baca: Adam Deni Positif Covid-19, Sindir Jerinx Sebut Ingin Bertamu
"Sehingga saya diberikan kelonggaran di mana ada opsi lain dari penyidik agar pemeriksaan saya tetap berlangsung, namun dimungkinkan dilakukan di wilayah hukum Polda Bali tanpa perlu saya datang ke Jakarta," ungkap dia.
Jerinx mengatakan opsi itu masih menunggu koordinasi internal Polda Metro Jaya. Dia mengaku belum mendapat informasi lanjutan hingga hari ini terkait proses pemeriksaan tersebut.
Dia menjamin bersedia menghadiri pemeriksaan, baik di Polda Metro Jaya maupun di Polda Bali. Dia berharap kasusnya diselesaikan dengan baik.
"Penegak hukum tetap mengedepankan semangat restorative justice (penyelesaian di luar proses hukum), mengingat saya dilaporkan UU ITE (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik) atas tuduhan ancaman kekerasan dan menakut-nakuti orang lain," ujar dia.
Selain itu, dia meminta masyarakat tidak membesar-besarkan kasusnya. Kasus itu dinilai hanya masalah pribadi atas kesalahpahaman yang terjadi antara Jerinx dan pelapor, Adam Deni Giantara (AD).
"Tuduhan menakut-nakuti pelapor saya merasa terkesan berlebihan karena AD justru malah tak menunjukkan ketakutan, bahkan menantang saya untuk bertemu dia dan menunggu kedatangan saya ke Jakarta atas laporannya," ucap dia.
Adam melaporkan Jerinx pada Sabtu, 10 Juli 2021. Pegiat media sosial itu merasa diancam Jerinx melalui telepon karena dituduh sebagai dalang yang menghilangkan akun Instagram @jrxsid.
Sebelum akunnya hilang, Jerinx menuduh sejumlah artis mengumumkan status positif covid-19 kepada publik karena telah di-endorse. Adam membalas pernyataan Jerinx di kolom komentar Instagram Jerinx.
Adam mempertanyakan data terkait artis-artis yang di-endorse covid-19 kepada Jerinx. Pertanyaan Adam beberapa kali dibalas Jerinx. Akun Instagram Jerinx hilang esok harinya, Jumat, 2 Juli 2021.
Drumer grup musik Superman Is Dead (SID) itu lalu menelepon Adam. Dia menuduh Adam menghilangkan akun Instagram @jrxsid. Jerinx disebut melontarkan kalimat yang mengandung pengancaman.
Adam mulanya membuka ruang mediasi. Namun, upaya itu tidak direspons positif Jerinx. Adam menegaskan tidak akan mencabut laporan terhadap Jerinx jika suatu saat meminta berdamai.
Jerinx diduga telah melakukan tindak pidana perbuatan disertai ancaman kekerasan dan/atau pengancaman melalui media elektronik. Dia diduga melanggar Pasal 335 KUHP dan atau Pasal 29 juncto Pasal 45B UU Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Atas UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang ITE.
Jakarta: Musisi I Gede Ari Astina alias
Jerinx tidak memenuhi panggilan Polda Metro Jaya. Pria yang menetap di Bali itu diagendakan diperiksa dalam kasus dugaan pengancaman melalui media elektronik.
"Namun, sayang masih belum bisa dilakukan. Bukan karena saya mangkir, melainkan adanya kendala teknis pada riwayat kesehatan saya, yang menjadi salah satu syarat mutlak penerbangan," kata Jerinx dalam akun
Instagram @_jrxsid_, Senin, 26 Juli 2021.
Jerinx mengaku menerima panggilan pemeriksaan itu pekan lalu. Sebagai warga negara yang baik, dia mengeklaim berusaha kooperatif.
Dia mengaku terus berkomunikasi intens dengan penyidik. Polisi disebut memahami riwayat kesehatan membuat Jerinx tidak bisa terbang dari Denpasar, Bali, ke DKI Jakarta dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 4.
Baca:
Adam Deni Positif Covid-19, Sindir Jerinx Sebut Ingin Bertamu
"Sehingga saya diberikan kelonggaran di mana ada opsi lain dari penyidik agar pemeriksaan saya tetap berlangsung, namun dimungkinkan dilakukan di wilayah hukum Polda Bali tanpa perlu saya datang ke Jakarta," ungkap dia.
Jerinx mengatakan opsi itu masih menunggu koordinasi internal Polda Metro Jaya. Dia mengaku belum mendapat informasi lanjutan hingga hari ini terkait proses pemeriksaan tersebut.
Dia menjamin bersedia menghadiri pemeriksaan, baik di Polda Metro Jaya maupun di Polda Bali. Dia berharap kasusnya diselesaikan dengan baik.
"Penegak hukum tetap mengedepankan semangat
restorative justice (penyelesaian di luar proses hukum), mengingat saya dilaporkan UU ITE (Undang-Undang Nomor 19 Tahun 2016 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik) atas tuduhan ancaman kekerasan dan menakut-nakuti orang lain," ujar dia.
Selain itu, dia meminta masyarakat tidak membesar-besarkan kasusnya. Kasus itu dinilai hanya masalah pribadi atas kesalahpahaman yang terjadi antara Jerinx dan pelapor, Adam Deni Giantara (AD).
