medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menasihati Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno untuk berhati-hati bicara. Pasalnya, pernyataan Tedjo terkait kisruh KPK-Polri menuai protes dari masyarakat.
"Tentu Presiden sudah memberikan nasihat, diluruskan, istilah yang mungkin tidak sesuai tentu jangan dipergunakan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).
JK juga memberikan nasihat kepada Tedjo. "Saya juga sudah memberikan pandang ke Pak Tedjo untuk memakai istilah-istilah yang lebih sesuai," jelas JK.
Sebelumnya diberitakan, Tedjo Edhy berharap masyarakat tidak mengadakan aksi yang dapat membuat konflik KPK-Polri semakin panas. Dia mengatakan, Presiden meminta masyarakat ikut menenangkan suasana.
Namun, malam setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap, masyarakat malah berkumpul di Gedung KPK dan menggalang dukungan untuk KPK.
"Itu kan tidak boleh mengadakan gerakan massa. Harusnya menenangkan, jangan membakar-bakar massa. Mengajak rakyat, ayo rakyat kita ini. Ndak boleh begitu itu. Itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan," cetusnya, Sabtu 24 Januari.
"Ini kan masalah konstitusi yang mendukung. Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung," tambah Tedjo.
medcom.id, Jakarta: Presiden Joko Widodo menasihati Menteri Koordinator Bidang Politik Hukum dan Keamanan Tedjo Edhy Purdijatno untuk berhati-hati bicara. Pasalnya, pernyataan Tedjo terkait kisruh KPK-Polri menuai protes dari masyarakat.
"Tentu Presiden sudah memberikan nasihat, diluruskan, istilah yang mungkin tidak sesuai tentu jangan dipergunakan," kata Wakil Presiden Jusuf Kalla di Kantor Wakil Presiden, Jakarta Pusat, Selasa (27/1/2015).
JK juga memberikan nasihat kepada Tedjo. "Saya juga sudah memberikan pandang ke Pak Tedjo untuk memakai istilah-istilah yang lebih sesuai," jelas JK.
Sebelumnya diberitakan, Tedjo Edhy berharap masyarakat tidak mengadakan aksi yang dapat membuat konflik KPK-Polri semakin panas. Dia mengatakan, Presiden meminta masyarakat ikut menenangkan suasana.
Namun, malam setelah Wakil Ketua KPK Bambang Widjojanto ditangkap, masyarakat malah berkumpul di Gedung KPK dan menggalang dukungan untuk KPK.
"Itu kan tidak boleh mengadakan gerakan massa. Harusnya menenangkan, jangan membakar-bakar massa. Mengajak rakyat, ayo rakyat kita ini. Ndak boleh begitu itu. Itu suatu sikap pernyataan yang kekanak-kanakan," cetusnya, Sabtu 24 Januari.
"Ini kan masalah konstitusi yang mendukung. Bukan dukungan rakyat yang enggak jelas itu. Konstitusi yang mendukung," tambah Tedjo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(TRK)