Jakarta: Tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami uji balistik peluru dalam baku tembak yang diduga menewaskan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat. Berbagai unsur penembakan diselisik.
"Untuk mengetahui yang pertama adalah sudut tembakan, yang kedua jarak tembakan, kemudian yang ketiga adalah sebaran pengenaan," ujar Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo di Pancoran, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
Menurut dia, hasil tembakan dari dua senjata yakni glock 17 dan senjata KS mesti dikaji mendalam. Dedi meminta masyarakat bersabar.
"Nah ini didalami terus oleh laboratorium forensik, kemudian juga hadir dari inafis, kemudian hadir dari kedokteran forensik dan penyidik," ujar Dedi.
Pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan. Kemudian, Dirtipidum bakal melakukan langkah-langkah berikutnya.
"Kerja timsus nanti akan diamampaikan secara komprehensif dan memiliki konsekuensi yuridis," ujar Dedi.
Brigadir J tewas ditembak Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E) pada Jumat, 8 Juli 2022. Versi polisi, penembakan itu dilakukan buntut pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun, keluarga Brigadir J tak memercayai pernyataan tersebut. Keluarga tak yakin Brigadir J melecehkan pimpinannya, sebab Brigadir J sangat menghormati Irjen Sambo dan istri. Brigadir J diyakini tewas bukan karena baku tembak, melainkan pembunuhan berencana.
Autopsi ulang pun dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022. Kini, tim dokter forensik tengah memeriksa sampel luka Brigadir J di laboratorium patalogi anatomik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hasilnya, diperkirakan keluar empat minggu.
Jakarta: Tim khusus (timsus) bentukan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mendalami uji balistik peluru dalam
baku tembak yang diduga menewaskan Brigadir J atau Nopryansah Yosua Hutabarat. Berbagai unsur penembakan diselisik.
"Untuk mengetahui yang pertama adalah sudut tembakan, yang kedua jarak tembakan, kemudian yang ketiga adalah sebaran pengenaan," ujar Kadiv Humas
Polri Irjen Dedi Prasetyo di Pancoran, Jakarta, Senin, 1 Agustus 2022.
Menurut dia, hasil tembakan dari dua senjata yakni glock 17 dan senjata KS mesti dikaji mendalam. Dedi meminta masyarakat bersabar.
"Nah ini didalami terus oleh
laboratorium forensik, kemudian juga hadir dari inafis, kemudian hadir dari kedokteran forensik dan penyidik," ujar Dedi.
Pihaknya tengah menunggu hasil pemeriksaan. Kemudian, Dirtipidum bakal melakukan langkah-langkah berikutnya.
"Kerja timsus nanti akan diamampaikan secara komprehensif dan memiliki konsekuensi yuridis," ujar Dedi.
Brigadir J tewas ditembak Bhayangkara Dua (Bharada) Richard Eliezer Pudihang Lumiu (E) pada Jumat, 8 Juli 2022. Versi polisi, penembakan itu dilakukan buntut pelecehan seksual dan pengancaman yang dilakukan Brigadir J kepada istri Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
Namun, keluarga Brigadir J tak memercayai pernyataan tersebut. Keluarga tak yakin Brigadir J melecehkan pimpinannya, sebab Brigadir J sangat menghormati Irjen Sambo dan istri. Brigadir J diyakini tewas bukan karena baku tembak, melainkan pembunuhan berencana.
Autopsi ulang pun dilakukan pada Rabu, 27 Juli 2022. Kini, tim dokter forensik tengah memeriksa sampel luka Brigadir J di laboratorium patalogi anatomik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta Pusat. Hasilnya, diperkirakan keluar empat minggu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)