medcom.id, Jakarta: Barsi, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Basri, tertangkap di Poso Pesisir, Rabu 14 September. Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menegaskan, proses hukum terhadap Basri tetap akan berjalan.
Proses hukum juga akan diterapkan terhadap semua teroris karena radikalisme Basri masuk dalam kategori pelanggaran hukum. "Iya dong kan itu semua berjalan. Jangankan itu, yang kemarin Santoso saja ada proses hukumnya, ada pengolahan TKP. Ini Kapolri bicara loh ada pertanggungjawaban hukumnya. Semua dalam bingkai hukum," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Penanganan hukum dilakukan berbeda-beda. Ada tersangka yang diproses hingga ke pengadilan, ada pula yang tidak, karena tersangkanya tewas.
Namun, Suhardi memastikan seluruh teroris yang tertangkap akan mendapatkan perlakuan baik dari Pemerintah.
"Tentunya pertanggungjawaban dan sebagainya kita akan fasilitasi untuk kebaikan bangsa ini," tegas dia.
Basri diketahui dekat dengan Santoso. Dia diyakini bakal menjadi calon pemimpin MIT menggantikan Santoso yang tewas ditembak Tim Satgas Operasi Tinombala.
Basri diketahui memiliki strata yang sama dengan Santoso. Selain itu, dari semua anggota MIT, hanya Santoso dan Basri yang boleh membawa istri dalam setiap pelarian.
medcom.id, Jakarta: Barsi, anggota kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Santoso, Basri, tertangkap di Poso Pesisir, Rabu 14 September. Ketua Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Suhardi Alius menegaskan, proses hukum terhadap Basri tetap akan berjalan.
Proses hukum juga akan diterapkan terhadap semua teroris karena radikalisme Basri masuk dalam kategori pelanggaran hukum. "Iya dong kan itu semua berjalan. Jangankan itu, yang kemarin Santoso saja ada proses hukumnya, ada pengolahan TKP. Ini Kapolri bicara loh ada pertanggungjawaban hukumnya. Semua dalam bingkai hukum," kata Suhardi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta Pusat, Kamis (15/9/2016).
Penanganan hukum dilakukan berbeda-beda. Ada tersangka yang diproses hingga ke pengadilan, ada pula yang tidak, karena tersangkanya tewas.
Namun, Suhardi memastikan seluruh teroris yang tertangkap akan mendapatkan perlakuan baik dari Pemerintah.
"Tentunya pertanggungjawaban dan sebagainya kita akan fasilitasi untuk kebaikan bangsa ini," tegas dia.
Basri diketahui dekat dengan Santoso. Dia diyakini bakal menjadi calon pemimpin MIT menggantikan Santoso yang tewas ditembak Tim Satgas Operasi Tinombala.
Basri diketahui memiliki strata yang sama dengan Santoso. Selain itu, dari semua anggota MIT, hanya Santoso dan Basri yang boleh membawa istri dalam setiap pelarian.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)