Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mendukung langkah Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Muda Dwi Fajariyanto mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) periode 2019-2023. Dia menilai tidak ada larangan mengenai masalah ini.
"Boleh-boleh saja. Kecuali, tidak boleh maka tidak boleh," kata Ryamizard usai menjadi pembicara kunci dalam Indonesia International Defense Science Seminar (IIDS) 2019 di Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.
Sikap sama juga ditunjukkan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna. Dia mendukung langkah Dwi Fajariyanto yang mendaftar seleksi capim KPK. Yuyu memastikan langkah Dwi sudah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, baik di internal TNI maupun aturan KPK.
Dwi Fajarianto akan memasuki masa pensiun pada September mendatang. Dengan demikian, Yuyu menilai anak buahnya bisa melanjutkan kariernya di tempat yang baru.
"Tugas di Angkatan Udara tinggal beberapa bulan lagi yang bersangkutan ingin mendaftar, ya, sudah memang haknya," Yuyu usai peresmian monumen pesawat F-5 Tiger, di Taman Lalu Lintas, Kota Bandung, Jumat, 5 Juli 2019.
Baca: Pimpinan KPK Jilid V Harus Fokus Upaya Pencegahan
Ia menuturkan anak buahnya itu telah berkomunikasi dengan dirinya. Yuyu berharap Dwi Fajar bisa memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Saya harap tentunya kami punya di sana (KPK). Tidak hanya TNI Angkatan Udara. Harapan saya bisa terpilih dan bisa mewarnai di KPK," ujar dia.
Jakarta: Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mendukung langkah Staf Khusus Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal Muda Dwi Fajariyanto mendaftar sebagai calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (capim KPK) periode 2019-2023. Dia menilai tidak ada larangan mengenai masalah ini.
"Boleh-boleh saja. Kecuali, tidak boleh maka tidak boleh," kata Ryamizard usai menjadi pembicara kunci dalam Indonesia International Defense Science Seminar (IIDS) 2019 di Jakarta, Senin, 8 Juli 2019.
Sikap sama juga ditunjukkan KSAU Marsekal Yuyu Sutisna. Dia mendukung langkah Dwi Fajariyanto yang mendaftar seleksi capim KPK. Yuyu memastikan langkah Dwi sudah sesuai dengan prosedur dan aturan yang berlaku, baik di internal TNI maupun aturan KPK.
Dwi Fajarianto akan memasuki masa pensiun pada September mendatang. Dengan demikian, Yuyu menilai anak buahnya bisa melanjutkan kariernya di tempat yang baru.
"Tugas di Angkatan Udara tinggal beberapa bulan lagi yang bersangkutan ingin mendaftar, ya, sudah memang haknya," Yuyu usai peresmian monumen pesawat F-5 Tiger, di Taman Lalu Lintas, Kota Bandung, Jumat, 5 Juli 2019.
Baca: Pimpinan KPK Jilid V Harus Fokus Upaya Pencegahan
Ia menuturkan anak buahnya itu telah berkomunikasi dengan dirinya. Yuyu berharap Dwi Fajar bisa memperkuat pemberantasan korupsi di Indonesia.
"Saya harap tentunya kami punya di sana (KPK). Tidak hanya TNI Angkatan Udara. Harapan saya bisa terpilih dan bisa mewarnai di KPK," ujar dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OGI)