Kepala Pusat Penerangan TNI AL, Laksamana Pertama Manahan Simorangkir memastikan kabar ini. "Kami masih mencari informasi dan data yang jelas," ujar Manahan kepada Metrotvnews.com via SMS, Selasa (2/12/2014).
Kemudian setelah dicek, ia menegaskan tak ada anggotanya yang ikut terjaring KPK bersama dengan Ketua DPRD Bangkalan KH Fuad Amin Imron.
"Barusan kita konfirmasi ke Wakapolres Bangkalan Kompol Herlambang yang tadi malam ikut operasi penangkapan mengatakan tidak ada anggota TNI AL yang terlibat," tegas Manahan.
Sementara sebelumnya, Ketua KPK Abraham Samad mengatakan ada tiga orang yang tertangkap tangan di Bangkalan terkait dugaan suap. Selain Ketua DPRD Bangkalan, salah satu di antaranya adalah oknum TNI AL.
"Masih dalam proses, yang jelas ada 3-4 orang yang diamankan. Ada satu oknum TNI Angkatan Laut, satu swasta, satu penyelenggara negara," ujar Abraham.
Menurut Abraham, oknum TNI ini diduga kuat punya peranan dalam proses transaksi dugaan suap itu. Namun, semuanya masih didalami KPK.
"Pangkatnya tidak terlalu tinggi. Mungkin sersan bukan perwira," jelas Abraham.
Ia pun menerangkan, KPK akan menyerahkan oknum TNI ini ke institusinya untuk diproses secara militer. "Akan diserahkan karena dia tunduk pada peradilan militer," pungkas dia.
Seperti diketahui, KPK menciduk Ketua DPRD Bangkalan, KH Fuad Amin Imron dan dua orang lainnya di Bangkalan, Madura, Jawa Timur pada Senin (1/12/2014) malam. Fuad juga merupakan mantan bupati Bangkalan.
"Jadi yang ditangkap itu swasta yang menyuap, ada tiga orang. Menyangkut pembayaran ke BUMD terkait suplai gas," ujar Komisioner KPK, Adnan Pandu Praja.
Dari tangan mereka, KPK menyita barang bukti uang sebilai Rp700 juta. Duit itu merupakan pembayaran suplai gas rutin dari 2007 saat Fuad menjadi Bupati.
Ketiga tersangka kini sudah menginap di rumah tahanan KPK guna penyidikan lebih lanjut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id