Jakarta: Polisi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko obat di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Satu toko obat terjaring menjual ivermectin di luar harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) beberapa waktu lalu.
"Harga ini ditemukan sekitar Rp475 ribu per satu kotak. Jadi, dari Rp75 ribu naik jadi Rp475 ribu. Bahkan di media online ada kenaikan di atas itu sekitar Rp700 ribu pun ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juli 2021.
Berdasarkan keputusan Kemenkes, HET ivermectin 12 mg per tablet Rp7.500. Yusri mengatakan pihaknya menemukan toko obat tersebut menjual satu kotak berisi 10 tablet.
"Jadi, HET-nya itu Rp75 ribuan," ujar Yusri.
(Baca: Harga Ivermectin Melambung, Luhut: Perusahaan Terlalu Banyak Ambil Untung!)
Toko obat yang menjual ivermectin di luar HET yakni SJ. Pemilik menaikkan harga lantaran ada isu kelangkaan dan panic buying.
"Banyak yang langsung memesan, kemudian ada yang coba bermain nakal," ungkap Yusri.
Pemilik toko berinisial R dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan intensif. Toko R disidak pada Minggu, 4 Juli 2021 sekitar pukul 16.00 WIB.
R bakal dijerat Pasal 198 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kemudian, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
"Ancamannya memang belum kami lakukan penahanan tapi kami masih melakukan pendalaman," ujar Yusri.
Jakarta: Polisi melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah toko obat di Jalan Pramuka, Matraman, Jakarta Timur. Satu toko obat terjaring menjual
ivermectin di luar harga eceran tertinggi (HET) yang ditetapkan Kementerian Kesehatan (
Kemenkes) beberapa waktu lalu.
"Harga ini ditemukan sekitar Rp475 ribu per satu kotak. Jadi, dari Rp75 ribu naik jadi Rp475 ribu. Bahkan di media online ada kenaikan di atas itu sekitar Rp700 ribu pun ada," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Juli 2021.
Berdasarkan keputusan Kemenkes, HET ivermectin 12 mg per tablet Rp7.500. Yusri mengatakan pihaknya menemukan toko obat tersebut menjual satu kotak berisi 10 tablet.
"Jadi, HET-nya itu Rp75 ribuan," ujar Yusri.
(Baca:
Harga Ivermectin Melambung, Luhut: Perusahaan Terlalu Banyak Ambil Untung!)
Toko obat yang menjual ivermectin di luar HET yakni SJ. Pemilik menaikkan harga lantaran ada isu kelangkaan dan panic buying.
"Banyak yang langsung memesan, kemudian ada yang coba bermain nakal," ungkap Yusri.
Pemilik toko berinisial R dibawa ke Polda Metro Jaya untuk menjalani pemeriksaan intensif. Toko R disidak pada Minggu, 4 Juli 2021 sekitar pukul 16.00 WIB.
R bakal dijerat Pasal 198 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan. Kemudian, Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan.
"Ancamannya memang belum kami lakukan penahanan tapi kami masih melakukan pendalaman," ujar Yusri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(REN)
