Harga Ivermectin melambung akibat kelangkaan obat. Foto: dok. AFP
Harga Ivermectin melambung akibat kelangkaan obat. Foto: dok. AFP

Harga Ivermectin Melambung, Luhut: Perusahaan Terlalu Banyak Ambil Untung!

Suci Sedya Utami • 05 Juli 2021 21:29
Jakarta: Menteri Koordinator (Menko) bidang Maritim dan Investasi (Marves) Luhut Binsar Pandjaitan turut mencermati kelangkaan obat yang menyebabkan harganya melonjak drastis. Salah satunya Ivermectin yang diklaim sebagai obat terapi untuk pasien covid-19.
 
Menurut Luhut, perusahaan dan distributor obat terlalu banyak mengambil untung. Padahal, kata Luhut, dalam satu setengah tahun terakhir semenjak covid-19 melanda Tanah Air, perusahaan tersebut telah mengambil untung sangat besar.
 
"Terlalu banyak ambil untung perusahaan-perusahaan tersebut. Satu setengah tahun sudah mengambil untung begitu banyak, masa sekarang masih terus begini," kata Luhut dalam konferensi pers virtual, Senin, 5 Juli 2021.

Oleh karenanya, pemerintah ingin menertibkan harga obat-obatan tersebut. Ia bilang pemerintah telah mengatur mengenai harga eceran tertinggi (HET).
 
Menurut Koordinator Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat Jawa-Bali ini, dalam merumuskan HET obat-obatan untuk penanganan pandemi covid-19, telah dihitung secara cermat dan dipastikan perusahaan pun tidak akan dirugikan.
 
"Saya melihat, misalnya ivermectin sampai dihargai beberapa puluh ribu padahal sebenarnya di bawah Rp10 ribu sudah ada margin-nya di sana," ujar dia.
 
Lebih lanjut dirinya menambahkan agar perusahaan tidak mengambil untung berlebihan sehingga menyebabkan kesulitan bagi masyarakat.
 
"Semua saya minta agar masuk akal keuntungan yang diterima oleh produsen dan distributor tersebut," jelas dia.
 
Saat ini, harga Ivermectin telah ditetapkan Rp7.885 per butir, termasuk PPN, sebagai Harga Eceran Tertinggi (HET) yang sesuai dengan ketentuan Kemenkes.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(DEV)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan