Densus: Siti Elina Terobos Istana Negara Bukan Jadi 'Pengantin'
Siti Yona Hukmana • 28 Oktober 2022 18:59
Jakarta: Siti Elina, wanita bercadar dengan membawa pistol, menerobos Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Aksi Siti Elina itu dinilai bukan untuk menjadi 'pengantin' teror.
"Dia datang bukan disuruh sebagai pengantin," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat, 28 Oktober 2022.
Densus 88 memastikan hal itu setelah memeriksa Siti Elina dan gurunya, JM. Menurut Aswin, JM mendoktrin Siti Elina bukan untuk menerobos Istana Negara.
"Jadi, doktrin-doktrin yang dia dapat dari kajian umum tentang Negara Islam Indonesia (NII), bukan masalah penyerangan, bukan terkait dia datang disuruh sebagai pengantin, bukan," ungkap Aswin.
Aswin menyebut Siti Elina menerobos Istana Negara atas keinginan sendiri. Berdasarkan motivasi internalnya.
"Yang dia sebut dari mimpi-mimpinya itu atau wangsit," tutur Aswin.
Total ada tiga tersangka dalam kasus ini. Siti Elina dan suaminya, Bahrul Ulum, 37, serta JM. Bahrul menjadi tersangka karena berbaiat kepada NII dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sementara itu, JM adalah orang yang mendoktrin Siti Elina dalam melakukan aksi terorisme. JM juga berbaiat ke NII dan HTI.
Ketiga tersangka masih diperiksa intensif oleh penyidik Densus 88. Namun, mereka belum ditahan. Mereka masih dalam masa penangkapan selama 14 hari.
Peristiwa penerobosan Istana Negara itu terjadi pada Selasa pagi, 25 Oktober 2022. Siti Elina membawa pistol jenis FN, tas hitam berisi kitab suci, dompet warna pink, dan handphone.
Jakarta: Siti Elina, wanita bercadar dengan membawa pistol, menerobos Istana Negara, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, beberapa waktu lalu. Aksi Siti Elina itu dinilai bukan untuk menjadi 'pengantin' teror.
"Dia datang bukan disuruh sebagai pengantin," kata Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Jumat, 28 Oktober 2022.
Densus 88 memastikan hal itu setelah memeriksa Siti Elina dan gurunya, JM. Menurut Aswin, JM mendoktrin Siti Elina bukan untuk menerobos Istana Negara.
"Jadi, doktrin-doktrin yang dia dapat dari kajian umum tentang Negara Islam Indonesia (NII), bukan masalah penyerangan, bukan terkait dia datang disuruh sebagai pengantin, bukan," ungkap Aswin.
Aswin menyebut Siti Elina menerobos Istana Negara atas keinginan sendiri. Berdasarkan motivasi internalnya.
"Yang dia sebut dari mimpi-mimpinya itu atau wangsit," tutur Aswin.
Total ada tiga tersangka dalam kasus ini. Siti Elina dan suaminya, Bahrul Ulum, 37, serta JM. Bahrul menjadi tersangka karena berbaiat kepada NII dan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).
Sementara itu, JM adalah orang yang mendoktrin Siti Elina dalam melakukan aksi terorisme. JM juga berbaiat ke NII dan HTI.
Ketiga tersangka masih diperiksa intensif oleh penyidik Densus 88. Namun, mereka belum ditahan. Mereka masih dalam masa penangkapan selama 14 hari.
Peristiwa penerobosan Istana Negara itu terjadi pada Selasa pagi, 25 Oktober 2022. Siti Elina membawa pistol jenis FN, tas hitam berisi kitab suci, dompet warna pink, dan handphone. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AZF)