Penetapan Tersangka Kasus Pelindo II Tergantung Gelar Perkara

Jakarta: Kejaksaan Agung (Kejagung) belum juga menetapkan tersangka dalam kasus dugaan korupsi pada PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II. Penetapan tersangka tergantung hasil gelar perkara. "Nanti digelar perkara dengan banyak melibatkan pejabat utama. Nanti kita pastikan (penetapan tersangka)," kata Direktur Penyidikan Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus (Jampidsus) Kejagung, Febrie Adriansyah, saat dikonfirmasi, Rabu, 17 Maret 2021. Febrie memastikan pengusutan kasus Pelindo II belum dihentikan. Apalagi, kasus tersebut sudah naik ke tahap penyidikan. "Kita tidak mau ada perkara yang terkatung-katung lama," kata dia. Menurut Febrie, kasus Pelindo II memiliki bukti permulaan yang baik. Namun, Kejagung masih mendalami kerugian negara untuk dimasukkan dalam kualifikasi tindak pidana korupsi (tipikor). "Sehingga harus kita yakini betul perkara ini betul-betul bisa kita buktikan di persidangan," ucap dia. Baca: Penahanan RJ Lino Terbentur di Penghitungan Kerugian Negara Kasus ini terjadi saat perpanjangan pengelolaan pelabuhan antara JICT dan Pelindo II. Penyidik menduga ada perbuatan melawan hukum untuk memuluskan proses perpanjangan. Dugaan rasuah itu berupa tindak pidana penyuapan. Penyidik masih menunggu penghitungan kerugian negara dari Badan Pemeriksa Keuanyan (BPK) untuk selanjutnya menjadi bekal penyidik menetapkan tersangka. Sejumlah saksi diperiksa selama penyidikan. Salah satunya, mantan Direktur Utama Pelindo II Richard Joost Lino (RJ Lino) beserta istri, BS, serta dua anaknya HP dan Clarissa Sastra Lino (CSL). Pemeriksaan itu untuk mendalami dugaan adanya aliran uang haram ke keluarga RJ Lino.