Jakarta: Tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri terus mendalami jaringan 12 terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Timur (Jatim). Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) itu diketahui berafiliasi dengan jaringan teroris asing.
"Aktivitas-aktivitas daripada kelompok ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah. Tentunya berafiliasi kepada Al-Qaeda," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 1 Maret 2021.
Rusdi mengatakan kelompok itu dikenal dengan kelompok Fahim. Belasan terduga teroris itu disebut telah melakukan aktivitas-aktivitas persiapan perang.
Baca: Terduga Teroris di Kalbar Jaringan JAD
"Berupa latihan bela diri dan mereka juga sudah merancang bungker yang akan digunakan untuk kegiatan pembuatan senjata maupun bom rakitan," ungkap jenderal bintang satu itu.
Selain itu, Rusdi menyebut terduga teroris juga mempersiapkan tempat penyimpanan senjata. Kemudian, mempersiapkan tempat pelarian setelah melakukan aktivitas terorisme.
"Perlu dicatat oleh kita semua, mereka juga telah berencana melakukan amaliah yang tentunya ini perlu kita perhatikan dan rencana amaliah dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dari Densus 88 antiteror Polri," ujar Rusdi.
Dia mengatakan aktivitas terorisme itu tidak hanya dapat diselesaikan oleh Polri maupun instansi yang lain. Rusdi meminta peran serta masyarakat dalam penanganan aksi terorisme di Tanah Air.
"Dengan peran serta masyarakat, tentunya dapat mempersempit ruang gerak daripada jaringan terorisme dan menjadi sistem peringatan dini sosial terhadap potensi-potensi aksi terorisme di Tanah Air," kata dia.
Sebanyak 12 orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di wilayah Jawa Timur, pada Jumat, 26 Februari 2021. Ke-12 terduga teroris itu, yakni UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI.
Jakarta: Tim Detasemen Khusus (
Densus) 88 Antiteror Polri terus mendalami jaringan 12 terduga teroris yang ditangkap di wilayah Jawa Timur (Jatim). Kelompok Jamaah Islamiyah (JI) itu diketahui berafiliasi dengan jaringan teroris asing.
"Aktivitas-aktivitas daripada kelompok ini adalah kelompok Jamaah Islamiyah. Tentunya berafiliasi kepada
Al-Qaeda," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin, 1 Maret 2021.
Rusdi mengatakan kelompok itu dikenal dengan kelompok Fahim. Belasan terduga teroris itu disebut telah melakukan aktivitas-aktivitas persiapan perang.
Baca: Terduga Teroris di Kalbar Jaringan JAD
"Berupa latihan bela diri dan mereka juga sudah merancang bungker yang akan digunakan untuk kegiatan pembuatan senjata maupun bom rakitan," ungkap jenderal bintang satu itu.
Selain itu, Rusdi menyebut terduga teroris juga mempersiapkan tempat penyimpanan senjata. Kemudian, mempersiapkan tempat pelarian setelah melakukan aktivitas
terorisme.
"Perlu dicatat oleh kita semua, mereka juga telah berencana melakukan amaliah yang tentunya ini perlu kita perhatikan dan rencana amaliah dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dari Densus 88 antiteror Polri," ujar Rusdi.
Dia mengatakan aktivitas terorisme itu tidak hanya dapat diselesaikan oleh Polri maupun instansi yang lain. Rusdi meminta peran serta masyarakat dalam penanganan aksi terorisme di Tanah Air.
"Dengan peran serta masyarakat, tentunya dapat mempersempit ruang gerak daripada jaringan terorisme dan menjadi sistem peringatan dini sosial terhadap potensi-potensi aksi terorisme di Tanah Air," kata dia.
Sebanyak 12 orang terduga teroris ditangkap Densus 88 Antiteror di wilayah Jawa Timur, pada Jumat, 26 Februari 2021. Ke-12 terduga teroris itu, yakni UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, dan MI.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)