Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan stok dan harga pangan aman menjelang Ramadan 2022. Distribusi dan stabilitas harga terpantau terkendali.
"Secara umum, sesuai data yang di-share dari stakeholder terkait dengan stok dan ketersediaan serta distribusi pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri Insyaallah cukup," kata Kepala Satgas Pangan Polri Irjen Helmy Santika melalui keterangan tertulis, Jumat, 25 Maret 2022.
Menurut Helmy, kenaikan harga yang terjadi saat ini karena pengaruh krisis energi dan pangan internasional. Invansi Rusia ke Ukraina juga disebut memengaruhi naiknya harga pangan dan energi internasional.
Baca: Kasus Covid-19 Terus Turun, Jokowi: Insyaallah Kita Bisa Lebaran Bareng
"Di dalam negeri, yang menjadi pembahasan hangat yakni kenaikan harga minyak goreng, yang lebih disebabkan oleh naiknya harga crude palm oil (CPO)," jelas jenderal bintang dua itu.
Selain CPO, komoditas lain turut memengaruhi. Antara lain seperti kedelai, gula dan daging sapi.
Menurut dia, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan seluruh kepala kepolisian daerah (Kapolda) membantu pemerintah mengendalikan harga dan menjamin pasokan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Yakni dengan turun ke lapangan mengecek ketersediaan stok dan distribusi bahan pokok di wilayah masing-masing.
"Polda dan jajaran agar melakukan langkah-langkah antisipatif segera bila ditemukan ada komoditas yang terganggu pasokan maupun ketersediaannya, bersama-sama dengan instansi terkait," kata Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen itu.
Helmy melanjutkan, Satgas Pangan Polri ditugaskan untuk membantu pemerintah dalam upaya menjaga ketersediaan aman, distribusi lancar dan harga terjangkau oleh masyarakat dengan prinsip 3M. Yakni pertama, mengawal setiap kebijakan pemerintah terkait pangan. Kedua, mengawasi pelaksanaan kebijakan dapat berjalan dengan baik, memastikan regulator dan operator mematuhi kebijakan tersebut.
"Ketiga, menindak sebagai pilihan terakhir bila ditemukan pelanggaran bahkan pidana, baik yang dilakukan oleh regulator, operator dan pelaku usaha terkait," tutur Helmy.
Jakarta: Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polri memastikan stok dan harga pangan aman menjelang
Ramadan 2022. Distribusi dan stabilitas harga terpantau terkendali.
"Secara umum, sesuai data yang di-
share dari
stakeholder terkait dengan stok dan ketersediaan serta distribusi pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri Insyaallah cukup," kata Kepala Satgas Pangan
Polri Irjen Helmy Santika melalui keterangan tertulis, Jumat, 25 Maret 2022.
Menurut Helmy, kenaikan harga yang terjadi saat ini karena pengaruh krisis energi dan pangan internasional. Invansi Rusia ke Ukraina juga disebut memengaruhi naiknya harga pangan dan energi internasional.
Baca:
Kasus Covid-19 Terus Turun, Jokowi: Insyaallah Kita Bisa Lebaran Bareng
"Di dalam negeri, yang menjadi pembahasan hangat yakni kenaikan harga minyak goreng, yang lebih disebabkan oleh naiknya harga
crude palm oil (CPO)," jelas jenderal bintang dua itu.
Selain CPO, komoditas lain turut memengaruhi. Antara lain seperti kedelai, gula dan daging sapi.
Menurut dia,
Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menginstruksikan seluruh kepala kepolisian daerah (Kapolda) membantu pemerintah mengendalikan harga dan menjamin pasokan pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri. Yakni dengan turun ke lapangan mengecek ketersediaan stok dan distribusi bahan pokok di wilayah masing-masing.
"Polda dan jajaran agar melakukan langkah-langkah antisipatif segera bila ditemukan ada komoditas yang terganggu pasokan maupun ketersediaannya, bersama-sama dengan instansi terkait," kata Staf Ahli Kapolri Bidang Manajemen itu.
Helmy melanjutkan, Satgas Pangan Polri ditugaskan untuk membantu pemerintah dalam upaya menjaga ketersediaan aman, distribusi lancar dan harga terjangkau oleh masyarakat dengan prinsip 3M. Yakni pertama, mengawal setiap kebijakan pemerintah terkait pangan. Kedua, mengawasi pelaksanaan kebijakan dapat berjalan dengan baik, memastikan regulator dan operator mematuhi kebijakan tersebut.
"Ketiga, menindak sebagai pilihan terakhir bila ditemukan pelanggaran bahkan pidana, baik yang dilakukan oleh regulator, operator dan pelaku usaha terkait," tutur Helmy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(ADN)