Jakarta: Pengamat Politik Lucius Karus mengkritik absennya panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadiri undangan lembaga antirasuah. Lucius menilai pertemuan tersebut penting lantaran terkait pemeriksaan rekam jejak kandidat capim KPK.
"Saya kira itu kelihatan betul soal komitmen. Karena alasan waktu itu teknis sekali. Apalagi pembicaraan itu bisa jadi tidak lama juga," kata Lucius dalam diskusi di Matraman, Jakarta Timur, Minggu, 1 September 2019.
Lucius menilai pansel seharunya bisa menghadiri undangan KPK. Bagi Lucius, kehadiran pansel akan menunjukkan pula kalau organisasi pencari pimpinan KPK itu tak antikritik.
Lucius menilai pansel belum menunjukkan integritasnya dalam memilih capim KPK. Ia menyebut beberapa kandidat yang lolos seleksi diduga masih bermasalah soal integritas dan rekam jejak.
"Ini pansel yang berbahaya, mestinya hadir untuk kemudian jadi orang yang bertanggung jawab melahirkan komisioner KPK yang baik dan integritas," kata Lucius.
Ketua Pansel capim KPK Yenti Garnasih menolak undangan pertemuan dengan lembaga antirasuah. Yenti menyebut pansel tak bisa hadir karena ada agenda lain.
"Pansel tidak bisa datang. Karena Pansel punya agenda yang telah diatur, dan waktunya terjadwal dan waktunya mepet," kata Yenti, Kamis, 28 Agustus 2019.
Jakarta: Pengamat Politik Lucius Karus mengkritik absennya panitia seleksi (pansel) calon pimpinan (Capim) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) menghadiri undangan lembaga antirasuah. Lucius menilai pertemuan tersebut penting lantaran terkait pemeriksaan rekam jejak kandidat capim KPK.
"Saya kira itu kelihatan betul soal komitmen. Karena alasan waktu itu teknis sekali. Apalagi pembicaraan itu bisa jadi tidak lama juga," kata Lucius dalam diskusi di Matraman, Jakarta Timur, Minggu, 1 September 2019.
Lucius menilai pansel seharunya bisa menghadiri undangan
KPK. Bagi Lucius, kehadiran pansel akan menunjukkan pula kalau organisasi pencari pimpinan KPK itu tak antikritik.
Lucius menilai pansel belum menunjukkan integritasnya dalam memilih capim KPK. Ia menyebut beberapa kandidat yang lolos seleksi diduga masih bermasalah soal integritas dan rekam jejak.
"Ini pansel yang berbahaya, mestinya hadir untuk kemudian jadi orang yang bertanggung jawab melahirkan komisioner KPK yang baik dan integritas," kata Lucius.
Ketua Pansel capim KPK Yenti Garnasih menolak undangan pertemuan dengan lembaga antirasuah. Yenti menyebut pansel tak bisa hadir karena ada agenda lain.
"Pansel tidak bisa datang. Karena Pansel punya agenda yang telah diatur, dan waktunya terjadwal dan waktunya mepet," kata Yenti, Kamis, 28 Agustus 2019.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(AGA)