MI/Rommy Pujianto
MI/Rommy Pujianto

JK Beda Pendapat dengan Sri Mulyani soal Krisis Ekonomi 2008

Torie Natalova • 09 Mei 2014 01:10
medcom.id, Jakarta: Mantan Menteri Keuangan sekaligus mantan Ketua Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) Sri Mulyani sudah memberi kesaksiannya untuk kasus dugaan korupsi Bank Century, Jumat (2/5/2014). Begitupula dengan mantan Wapres Jusuf Kalla yang baru saja usai bersaksi untuk terdakwa Budi Mulya, Kamis (8/5).
 
Dari kesaksian keduanya, ada pendapat yang berbeda terkait kondisi perekonomian Indonesia di tahun 2008 dan masalah Bank Century. Jika dalam kesaksian Sri Mulyani mengatakan krisis ekonomi global dikhawatirkan membuat kepanikan di tengah masyarakat, Jusuf Kalla mengaku perekonomian Indonesia cukup baik di tengah krisis 2008 meski imbasnya berpengaruh pada perbankan nasional.
 
"Ada pengaruh di pasar modal, kurs rupiah, ada pasar modal asing, sesuai laporan Menko Perekonomian, tapi efeknya yang terjadi APBN tetap bagus, kredit bagus, investasi bagus dan pertumbuhan ekonomi tetap terjadi," paparnya di Pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis.

Sebelumnya, Sri Mulyani pun mengatakan saat itu pemerintah menghindari dampak krisis global dan efek psikologis berupa kepanikan di tengah masyarakat dengan menyelamatkan Bank Century yang mengalami kesulitan likuiditas. Akhirnya bank swasta itu diselamatkan dengan memberi talangan dana (bailout) hingga Rp 2,7 triliun. Century pun ditetapkan sebagai bank gagal berdampak sistemik.
 
Namun, menurut JK, tahun 2008 tidak terjadi kepanikan seperti yang terjadi saat krisis moneter 1998 silam. "Tidak ada (kepanikan-red). Tahun 1998 inflasi mencapai 75%, pertumbuhan ekonomi minus 15%. Tahun 2008 inflasi 10% dan pertumbuhan ekonomi positif 6,1%," terangnya.
 
Selain itu, Sri Mulyani mengatakan terjadinya rush (penarikan besar-besaran) di Bank Century cabang Medan dan Surabaya yang dikhawatirkan berimbas ke daerah lain.
 
Namun, JK mengakui dalam rapat kabinet 20 November 2008 bersama Menko Perekonomian yang saat itu dijabat Sri Mulyani, JK tidak pernah mendapat laporan adanya rush di Bank Century begitupun di bank dan daerah lain. "Tidak dilaporkan. Bank-bank besar malah banyak dananya, untuk bank-bank kecil ada perpindahan dana dari bank kecil ke besar," ujarnya.
 
Menurut JK, Bank Century termasuk kategori bank kecil yang jika mengalami masalah likuiditas ataupun ditutup tidak akan berdampak pada perbankan nasional ataupun perekonomian negara secara menyeluruh. "Asetnya (Bank Century) 0,7% dari aset bank nasional, itu sekitar Rp12 triliun, dampaknya tidak berarti. (Dampak) Bank Century hampir tidak muncul di permukaan," tandasnya.
 
Tapi sebelumnya, Sri Mulyani mengklaim keputusannya menyelamatkan Bank Century berdampak pada kuatnya ekonomi nasional. "Saya sebagai Ketua KSSK, saya bisa buktikan saya bisa mencegah krisis, kita tidak kena dampak global, kita memiliki kebijakan ekonomi yang baik," kata Sri Mulyani dalam persidangan lalu.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(JCO)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan