medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan, T.B. Hasanuddin mengklarifikasi pemberitaan yang beredar soal kasus yang tengah ditangani KPK. Dia menyebutkan pemberitaan itu tidak tepat.
Sebelumnya, dalam berita yang berjudul "Politikus Golkar Fayakhun Andriadi 'Digarap' KPK", Hasanudin disebutkan telah dimintai keterangan. Hasanudin menegaskan, dirinya belum pernah diperiksa sama sekali oleh lembaga antirasywah terkait kasus dugaan korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
“Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah memberikan kesaksian untuk masalah apa pun kepada KPK,” kata Hasanudin, Rabu 26 April 2017.
Berikut klarifikasi yang diterima Metrotvnews.com:
Sehubungan dengan pemberitaan di Media Group, yakni, di Metrotvnews.com dan Lampost.com bertajuk "Politikus Golkar Fayakhun Andriadi 'Digarap' KPK" pada Selasa (25/4/2017), maka ada beberapa hal yang ingin saya luruskan dalam isi pemberitaan tersebut.
Berikut ini adalah petikan isi berita yang perlu diluruskan:
"Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi. Dia akan dimintai keterangan seputar kasus korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Dia diperiksa untuk tersangka NH (Nofel Hasan)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Selasa 25 April 2017.
Politikus Partai Golkar itu juga diketahui sebagai anggota Badan Anggaran DPR. Beberapa rekan Fayakhun di Komisi I DPR juga sempat disebut di pengadilan. Di antaranya, politikus PDI Perjuangan TB Hasanudin dan Eva Sundari."
Sehubungan isi pemberitaan yang menyebutkan bahwa “Beberapa rekan Fayakhun di Komisi I DPR juga sempat disebut di pengadilan. Di antaranya, politikus PDI Perjuangan TB Hasanudin dan Eva Sundari."
“Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah memberikan kesaksian untuk masalah apa-pun kepada KPK”
Demikian klarifikasi ini untuk menjadi perhatian agar Metrotvnews.com ke depan dapat memberitakan pemberitaan secara objektif.
medcom.id, Jakarta: Anggota Komisi I DPR Fraksi PDI Perjuangan, T.B. Hasanuddin mengklarifikasi pemberitaan yang beredar soal kasus yang tengah ditangani KPK. Dia menyebutkan pemberitaan itu tidak tepat.
Sebelumnya, dalam berita yang berjudul "
Politikus Golkar Fayakhun Andriadi 'Digarap' KPK", Hasanudin disebutkan telah dimintai keterangan. Hasanudin menegaskan, dirinya belum pernah diperiksa sama sekali oleh lembaga antirasywah terkait kasus dugaan korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
“Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah memberikan kesaksian untuk masalah apa pun kepada KPK,” kata Hasanudin, Rabu 26 April 2017.
Berikut klarifikasi yang diterima
Metrotvnews.com:
Sehubungan dengan pemberitaan di Media Group, yakni, di Metrotvnews.com dan Lampost.com bertajuk "Politikus Golkar Fayakhun Andriadi 'Digarap' KPK" pada Selasa (25/4/2017), maka ada beberapa hal yang ingin saya luruskan dalam isi pemberitaan tersebut.
Berikut ini adalah petikan isi berita yang perlu diluruskan:
"Metrotvnews.com, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota Komisi I DPR RI Fayakhun Andriadi. Dia akan dimintai keterangan seputar kasus korupsi pengadaan satelit monitoring di Badan Keamanan Laut (Bakamla).
"Dia diperiksa untuk tersangka NH (Nofel Hasan)," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah ketika dikonfirmasi, Selasa 25 April 2017.
Politikus Partai Golkar itu juga diketahui sebagai anggota Badan Anggaran DPR. Beberapa rekan Fayakhun di Komisi I DPR juga sempat disebut di pengadilan. Di antaranya, politikus PDI Perjuangan TB Hasanudin dan Eva Sundari."
Sehubungan isi pemberitaan yang menyebutkan bahwa “Beberapa rekan Fayakhun di Komisi I DPR juga sempat disebut di pengadilan. Di antaranya, politikus PDI Perjuangan TB Hasanudin dan Eva Sundari."
“Saya menyatakan bahwa saya tidak pernah memberikan kesaksian untuk masalah apa-pun kepada KPK”
Demikian klarifikasi ini untuk menjadi perhatian agar Metrotvnews.com ke depan dapat memberitakan pemberitaan secara objektif. Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(MBM)
