Komnas HAM--Antara/Prasetyo Utomo
Komnas HAM--Antara/Prasetyo Utomo

Komisioner Komnas HAM Diharapkan Toleran terhadap LGBT

M Rodhi Aulia • 19 Januari 2015 18:54
medcom.id, Jakarta: Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menginginkan calon komisioner yang dapat memahami isu penegakan HAM terhadap minoritas secara komprehensif. Terutama bagi kalangan lesbi, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).
 
Komisioner HAM Muhammad Nurkhoiron menyayangkan sebagian besar komisioner yang aktif sekarang tidak memahami secara utuh, untuk isu LGBT terkait penegakan HAM. Dia menegaskan, para komisioner harus dapat berpikir terbuka dan bersikap toleran.
 
"Selama proses rekrutmen yang terjadi di komisoner masih seperti kemarin, atau bahkan nanti akan lebih buruk, saya yakin di antara komisioner pasti banyak yang terekrut nanti, mungkin akan mengalami kendala yang sama. Perbedaan di antara komisioner sendiri di dalam memahami (isu LGBT ini)," kata Nurkhoiron di Kantor Komnas HAM, Senin (19/1/2015).

Hal ini disampaikan olehnya dalam sebuah diskusi yang bertajuk "Masa depan HAM LGBT di Pemerintahan Baru". Diskusi ini menghadirkan sejumlah pembicara lainnya. Di antaranya ialah Staf Khusus Presiden Joko Widodo, Jaleswarari Pramodhawardani; Program Officer Hivos, Tunggal Prawesti; dan  Editor the Jakarta Post, Ahmad Alex Junaidi.
 
Nur mengaku di antara 13 komisioner yang ada saat ini belum solid memandang, memahami, dan berupaya mewujudkan penegakkan HAM, terutama bagi kalangan LGBT. Waktu khusus untuk duduk bersama dengan semua komisioner tak pernah terwujud hingga sekarang.
 
"Kalau kita merasa penting melihat Komnas HAM sebagai lembaga yang bisa didorong bersama-sama untuk memastikan kewajiban negara dalam pemenuhan HAM, setidak-tidaknya di dalam proses rekrutmen kita harus siapkan dan mulai memilih orang-orang yang tepat," ungkap dia.
 
Nur mengatakan pihaknya gencar melakukan pelatihan-pelatihan terhadap banyak aparatur negara terkait hak minoritas yang isunya spesifik. Baru-baru ini, melatih para pelatih polri memahami isu penegakan HAM di kalangan LGBT. Walaupun dilatih selama empat hari, mereka juga belum paham.
 
"Masih banyak di antara mereka yang masih menganggap LGBT itu abnormal. Padahal bikin pelatihan di kalangan trainer polisi yang sudah training HAM. Kita coba bicara spesifik, empat hari dan kita evaluasi. Pemahaman mereka masih menanggap kelompok LGBT ini abnormal. Ini persoalan," tuturnya.
 
 
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(LAL)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan