Ilustrasi uang rupiah/ANT/Muhammad Adimaja
Ilustrasi uang rupiah/ANT/Muhammad Adimaja

Penyebar Info Rupiah Dicetak Swasta Diburu

Meilikhah • 02 Januari 2017 14:27
medcom.id, Jakarta: Penyidik Direktorat Tindak Pidana Ekonomi Khusus (Dit Tipideksus) Bareskrim meningkatkan status penyelidikan ke penyidikan atas laporan pencemaran nama baik dan UU ITE terkait isu uang rupiah emisi tahun 2016 dicetak  swasta. Direktur Tipideksus Brigjen Agung Setya mengatakan, pihaknya tengah memburu pemilik akun dan penyebar isu tersebut.
 
"Enggak (anonim) dong. Semua akun bisa diidentifikasi. Kami fokus menangkap pelakunya," kata Agung saat dikonfirmasi, Senin (2/1/2017).
 
Agung enggan membeberkan akun siapa saja yang dituding mencemarkan nama baik dan menyebarkan isu uang rupiah baru dicetak PT Pura Barutama. Padahal, uang tersebut jelas dicetak PT Peruri.

"Uang itu kan simbol negara. Jadi jangan main-main sama simbol negara. Tapi ingin fokusnya menangkap. Jadi hal main-main harus dipertanggungjawabkan sama hukum," jelas dia.
 
Sebelumnya, BI menegaskan, pencetakan uang rupiah dilakukan Perum Peruri. Hal itu sesuai Undang-undang (UU) Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang, yang menyebut seluruh uang rupiah dicetak Badan Usaha Milik Negara (BUMN), yaitu Perum Peruri.
 
Deputi Direktur Departemen Pengelolaan Uang Yudi Harymukti mengatakan, kabar yang beredar di media sosial mengenai pencetakan uang rupiah tahun emisi 2016 oleh pihak swasta tidak benar. Pencetakan, kata dia, juga sesuai dengan permintaan bank sentral.
 
"Kami tegaskan, sesuai dengan amanat UU pencetakan dilkakukan BI, kemudian pelaksanaan pencetakan dilakukan oleh BUMN yang bertugas mencetak uang rupiah, dalam hal ini peruri," kata dia di Gedung BI, Jalan M.H. Thamrin, Jakarta Pusat, Rabu 21 Desember.
 
Kabar tak sedap soal uang rupiah baru di media sosial bukan hal yang baik. Apalagi, penerbitan uang baru dikaitkan dengan adanya hubungan dengan pemerintah Tiongkok.
 
"Terkait beberapa isu yang menyatakan bahwa ada percetakan di luar, dapat kami tegaskan tidak benar karena seluruh uang kita dicetak oleh Perum Peruri, tidak ada uang yang dicetak di luar Peruri," jelas dia.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(OJE)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan