medcom.id, Jakarta: Eks Kepala Lapas Liberty Sitinjak mengakui pernah mendapat tawaran uang dari gembong narkoba Freddy Budiman. Tawaran itu diberikan saat dirinya memimpin Lapas Nusakambangan periode September 2013 - September 2014.
"Hak dia (Fredy) menawarkan, hak saya juga kan untuk menolak," ujar Sitinjak usai `bertamu` ke kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).
Sitinjak diminta BNN memberikan keterangan terkait ‘nyanyian’ Fredy Budiman yang dipublikasikan Koordinator KontraS Haris Azhar. Dua jam lebih Sitinjak memberikan keterangan di kantor BNN.
Sitinjak merupakan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Batu, satu di antara tujuh lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, periode September 2013 – September 2014. Saat itu Sitinjak juga menjadi koordinator tujuh kepala lapas di Pulau Nusakambangan.
Kasus ini muncul setelah Haris mengungkapkan informasi pengakuan Freddy terkait keterlibatan sejumlah penegak hukum dan petugas lembaga negara dalam bisnis narkotika yang dikendalikan Freddy. Haris bertemu Freddy di Lapas Nusakambangan pada 2014. Pertemuan disaksikan oleh Sitinjak.
Dalam kesaksian itu, ada keterangan soal permintaan dari oknum BNN, Polri, dan TNI yang terlibat dalam jaringan narkoba Freddy. Menurut Haris, Freddy menyebut ada oknum BNN yang meminta kamera pengawas di tempatnya ditahan di Nusakambangan, dilepas.
medcom.id, Jakarta: Eks Kepala Lapas Liberty Sitinjak mengakui pernah mendapat tawaran uang dari gembong narkoba Freddy Budiman. Tawaran itu diberikan saat dirinya memimpin Lapas Nusakambangan periode September 2013 - September 2014.
"Hak dia (Fredy) menawarkan, hak saya juga kan untuk menolak," ujar Sitinjak usai `bertamu` ke kantor BNN, Cawang, Jakarta Timur, Senin (8/8/2016).
Sitinjak diminta BNN memberikan keterangan terkait ‘nyanyian’ Fredy Budiman yang dipublikasikan Koordinator KontraS Haris Azhar. Dua jam lebih Sitinjak memberikan keterangan di kantor BNN.
Sitinjak merupakan Kepala Lembaga Pemasyarakatan Batu, satu di antara tujuh lapas yang berada di Pulau Nusakambangan, periode September 2013 – September 2014. Saat itu Sitinjak juga menjadi koordinator tujuh kepala lapas di Pulau Nusakambangan.
Kasus ini muncul setelah Haris mengungkapkan informasi pengakuan Freddy terkait keterlibatan sejumlah penegak hukum dan petugas lembaga negara dalam bisnis narkotika yang dikendalikan Freddy. Haris bertemu Freddy di Lapas Nusakambangan pada 2014. Pertemuan disaksikan oleh Sitinjak.
Dalam kesaksian itu, ada keterangan soal permintaan dari oknum BNN, Polri, dan TNI yang terlibat dalam jaringan narkoba Freddy. Menurut Haris, Freddy menyebut ada oknum BNN yang meminta kamera pengawas di tempatnya ditahan di Nusakambangan, dilepas.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(FZN)