Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif. (ANTARA/Hafidz Mubarak A)

Indonesia Perlu Tiru Denmark dalam Budayakan Perilaku Antikorupsi

Nur Azizah • 23 Februari 2018 05:00
Jakarta: Peringkat Corruption Perception Index (CPI) Indonesia terpaut jauh dari Denmark. Indonesia hanya mampu bertengger di posisi 96, sementara Denmark ada di peringkat ke dua dari 180 negara. 
 
Wakil Ketua KPK Laode Muhammad Syarif mengatakan, Indonesia harus belajar dari Denmark. Ia pun sempat menanyakan pada Denmark kisi-kisi menjadi negara yang tingkat korupsi sangat rendah. 
 
"Katanya, mereka itu dari kecil sudah diajarkan bagaimana membedakan hak publik dengan hak privat," kata Laode di Hotel Sari Pan Pasific, Jakarta Pusat, Kamis 22 Februari 2018. 

Laode menyampaikan, Denmark sangat ketat terkait pemakaian barang publik. Bahkan sampai hal terkecil sekalipun. 
 
Sementara di Indonesia, pejabat publik masih tidak bisa membedakan antara hak pribadi dan hak publik. 
 
"Kalau di Denmark, misalnya ada pulpen atau kapur tulis di sekolah enggak boleh dipakai untuk sendiri. Jelas sekali mana barang dinas dan pribadi. Kalau kita,  mobil dinas di pakai belanja dan jalan-jalan," terang Laode.
 
Menurut dia, pemerintah perlu mendorong perilaku seperti itu. Ia juga meminta pemerintah memperbaiki pelayanan publik.
 
"Semakin bagus dan berkualitas pelayanan publiknya semakin berkurang praktik korupsinya," pungkas Laode.
 
Berdasarkan hasil survei CPI, posisi tiga teratas ditempati New Zealand dengan skor 89, Denmark skor 88, dan Finlandia skor 85. Sedangkan tiga negara terbawah ialah Somalia (9), South Sudan (12), dan Syiria (14). 
 
CPI menerapkan skala 0-100, 0 berarti negara tersebut sangat korup dan 100 menandakan negara itu bersih dari korupsi.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(SCI)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan