Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin. Foto: MTVN/M Rodhi Aulia
Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin. Foto: MTVN/M Rodhi Aulia

Alumni Bela Negara Ujung Tombak Aparat Keamanan

M Rodhi Aulia • 31 Juli 2016 21:17
medcom.id, Bogor: Setidaknya 2,7 juta warga negara Indonesia telah mengikuti program pendidikan dan pelatihan bela negara, yang digelar Kementerian Pertahanan. Peserta program bela negara memiliki kemampuan intelijen dasar, salah satu contohnya melaporkan keberadaaan teroris.
 
"Ketika mereka sudah kembali punya kemampuan intelijen dasar. Ada teroris contohnya. Dia enggak masa bodoh lagi, karena sudah diajarkan di sini. Kepekaan dan lapor cepat, cara lapornya sudah diajarin. Mereka sudah jago," kata Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Hartind Asrin kepada wartawan di Pusat Pelatihan Diklat Bela Negara, di Rumpin, Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/7/2016).
 
Hartind mengatakan para alumni dapat berkontribusi produktif bagi keberlangsungan keamanan bangsa dan negara. Tentu laporan mereka akan di-cross check lagi dengan laporan yang lain, sehingga akurasinya terjaga.

"Mereka ujung tombak aparat keamanan. Mereka tidak kelihatan. Informal. Misalnya teroris enggak akan tahu dia (mata-mata). Dia dilatih sama saya, bagaimana melihat situasi," terang dia.
 
Alumni Bela Negara Ujung Tombak Aparat Keamanan
Upacara penutupan program pendidikan dan pelatihan bela negara--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia.
 
Hartind menargetkan akhir tahun ini sekitar empat juta WNI mendapatkan pendidikan dan pelatihan bela negara. Hartind akan bekerja keras dan merasa optimistis bisa mencapai targetnya itu.
 
Salah seorang Alumnus Bela Negara Mohammad Siddiq dari Bondowoso, mengaku berkesan dengan diklat bela negara yang ia dapatkan. Terutama kemampuan pengintaian dan bongkar-pasang senjata.
 
Siddiq dan rekan-rekannya mampu membongkar dan memasang kembali senjata hanya dalam hitungan detik. Siddiq menyadari tugas menjaga NKRI yang selama ini dibebankan kepada TNI tidak mudah. Siddiq siap mengerahkan kemampuannya untuk menjaga negara ini.
 
Alumni Bela Negara Ujung Tombak Aparat Keamanan
Upacara penutupan program pendidikan dan pelatihan bela negara--Metrotvnews.com/M Rodhi Aulia.
 
Diklat kader bela negara periode akhir Juli 2016 resmi ditutup. Diklat bela negara ini diikuti organisasi masyarakat Barisan Patriot Bela Negara yang terdiri berasal dari tukang ojek dan pedagang kaki lima.
 
Diklat ini telah berlangsung sejak 28 hingga 31 Juli. Sejumlah keterampilan didemonstrasikan dalam upacara penutupan. Di antaranya peragaan budaya, bongkar-pasang senjata tanpa melihat dan pelajaran baris-berbaris.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News

Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id
(YDH)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

social
FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan