"Barang bukti yang ditemukan juga menunjukkan sejumlah rencana yang tengah dipersiapkan oleh jaringan NII Sumatra Barat, yakni upaya melengserkan pemerintah yang berdaulat sebelum Pemilu 2024," kata Kepala Bagian Bantuan Operasi (Kabagbanops) Densus 88 Antiteror Polri Kombes Aswin Siregar saat dikonfirmasi, Senin, 18 April 2022.
Pihaknya juga menemukan bukti berupa dokumen tertulis yang menunjukkan jaringan NII di Sumbar memiliki visi misi yang sama dengan NII Kartosuwiryo. Yakni, mengganti ideologi Pancasila dan sistem pemerintahan Indonesia dengan syariat Islam, sistem khilafah, dan hukum Islam.
Bagaimana tanggapan anda mengenai artikel ini?
Baca: 1.125 Orang Bergabung ke NII di Sumbar
Menurut Aswin, di antara sekian rencana tersebut terdapat potensi ancaman. Yakni, serangan teror yang tertuang dalam wujud perintah mempersiapkan senjata tajam (golok) dan mencari para pandai besi.
"Adapun, temuan alat bukti perintah persiapan golok tersebut sinkron dengan temuan barang bukti sebilah golok panjang milik salah satu tersangka," ungkap Aswin.
Aswin menuturkan secara garis besar potensi ancaman teror NII adalah berkeinginan mengubah ideologi Pancasila dengan ideologi Syariat Islam secara kaffah. Kemudian, memiliki niat untuk menggulingkan pemerintahan yang sah apabila NKRI sedang dalam keadaan kacau.
Baca: KPU Tetapkan Pembagian Divisi dan Koordinator Wilayah Periode 2022-2027
"Melakukan berbagai kegiatan idad (persiapan serangan teror) secara rutin. Merencanakan persiapan logistik serangan teror berupa senjata tajam (golok) serta produsen senjata tajam (pandai besi)," beber Aswin.
Lalu, melakukan perekrutan anggota secara masif di wilayah Sumatra Barat dengan melibatkan anak-anak di bawah umur. Kemudian, memiliki hubungan dengan kelompok teror di wilayah Jakarta, Jawa Barat, dan Bali.
Sebanyak 16 tersangka terorisme kelompok NII itu ditangkap secara serentak pada Jumat, 25 Maret 2022. Terdiri dari 12 tersangka di wilayah Dharmasraya, empat tersangka di Tanah Datar.