medcom.id, Jakarta: Bupati nonaktif Bogor, Rachmat Yasin, mengakui menerima uang tunai Rp3 miliar dari Presiden Direktur PT Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala alias Swee Teng. Uang itu diantar anak buah Swee Teng, FX Yohan Yap ke rumah dinas Yasin.
"Awalnya hanya menyampaikan salam, agar proses rekomendasi berjalan dan berharap lebih cepat di rumah dinas. Kemudian, Yohan bilang ada titipan," kata Rahmat saat bersaksi untuk terdakwa Swee Teng di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2015).
Yasin mengaku tidak menerima titipan secara langsung, melainkan melalui ajudannya Tenny Ramdhani. Saat pemberian paket pertama, Yasin mengaku tidak berada di tempat. "Titipan itu diserahkan ke ajudan saya, karena saya harus berangkat ke Bandung," tutur Yasin.
Di kemudian hari, Yasin menerima satu dus berisi uang tunai sebesar Rp1 miliar. Yasin sudah paham uang tersebut dari Swee Teng atau adiknya, Haryadi Kumala. Sebabnya, pengantar uang adalah Yohan.
Yasin menjelaskan, setelah paket uang pertama diterima, beberapa hari kemudian paket kedua datang. Kali ini ajudan Yasin menerima dua dus berisi Rp2 miliar.
"Kedua kali sama melalui ajudan saya. Karena saya saat itu tugas di Jakarta. Yang nerima bingkisan Tenny, itu juga uang dua dus yang menurut Tenny adalah Rp2 miliar," jelasnya.
Setelah itu, Yasin mengaku tak ada uang lain yang ia terima terkait urusan rekomendasi tukar menukar lahan. Menurut dia, Tenny yang inisiatif menerima uang suap itu.
medcom.id, Jakarta: Bupati nonaktif Bogor, Rachmat Yasin, mengakui menerima uang tunai Rp3 miliar dari Presiden Direktur PT Sentul City, Kwee Cahyadi Kumala alias Swee Teng. Uang itu diantar anak buah Swee Teng, FX Yohan Yap ke rumah dinas Yasin.
"Awalnya hanya menyampaikan salam, agar proses rekomendasi berjalan dan berharap lebih cepat di rumah dinas. Kemudian, Yohan bilang ada titipan," kata Rahmat saat bersaksi untuk terdakwa Swee Teng di Pengadilan Tipikor, Jakarta Selatan, Rabu (1/4/2015).
Yasin mengaku tidak menerima titipan secara langsung, melainkan melalui ajudannya Tenny Ramdhani. Saat pemberian paket pertama, Yasin mengaku tidak berada di tempat. "Titipan itu diserahkan ke ajudan saya, karena saya harus berangkat ke Bandung," tutur Yasin.
Di kemudian hari, Yasin menerima satu dus berisi uang tunai sebesar Rp1 miliar. Yasin sudah paham uang tersebut dari Swee Teng atau adiknya, Haryadi Kumala. Sebabnya, pengantar uang adalah Yohan.
Yasin menjelaskan, setelah paket uang pertama diterima, beberapa hari kemudian paket kedua datang. Kali ini ajudan Yasin menerima dua dus berisi Rp2 miliar.
"Kedua kali sama melalui ajudan saya. Karena saya saat itu tugas di Jakarta. Yang nerima bingkisan Tenny, itu juga uang dua dus yang menurut Tenny adalah Rp2 miliar," jelasnya.
Setelah itu, Yasin mengaku tak ada uang lain yang ia terima terkait urusan rekomendasi tukar menukar lahan. Menurut dia, Tenny yang inisiatif menerima uang suap itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(TRK)