medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mendapatkan teror pasca-menyidik kasus Komjen Budi Gunawan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai permasalahan tersebut dapat dengan mudah diselesaikan.
"Sebenernya sederhana saja, kalau teror kayak begitu laporkan siapa yang teror ke polisi, bisa ditangkap, bisa dicari," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/2/2015).
JK berharap permasalahan ini tidak berlarut-larut dan kisruh KPK-Polri harus segera diselesaikan. Mengenai penyidik KPK yang diperiksa tim Bareskrim Polri tanpa sepengatahuan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, JK mengaku belum mendapatkan informasi terkait itu. "Belum dapat informasi itu, nanti kita cek dulu," imbuhnya.
Mantan komisioner KPK, Haryono, mengatakan teror berupa santet sering terjadi, seperti penemuan benda-benda aneh di halaman Gedung KPK. Teror fisik juga pernah dialami penyidik yang ditabrak hingga patah kaki.
Sementara mantan komisioner KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, mengatakan lembaga yang pernah dipimpinnya itu sejak dulu selalu mendapat teror, baik langsung maupun tak langsung. Terutama ketika mengusut kasus korupsi besar yang melibatkan kepala daerah.
Pada masa jabatannya pada periode 2009-2010, bentuk intimidasi bisanya berupa pesan elektronik berisi ancaman pembunuhan baik untuk dirinya maupun keluarga. Namun, dia tidak pernah menghiaraukan ancaman tersebut.
medcom.id, Jakarta: Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku mendapatkan teror pasca-menyidik kasus Komjen Budi Gunawan. Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK) menilai permasalahan tersebut dapat dengan mudah diselesaikan.
"Sebenernya sederhana saja, kalau teror kayak begitu laporkan siapa yang teror ke polisi, bisa ditangkap, bisa dicari," kata JK di Hotel Dharmawangsa, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Kamis (12/2/2015).
JK berharap permasalahan ini tidak berlarut-larut dan kisruh KPK-Polri harus segera diselesaikan. Mengenai penyidik KPK yang diperiksa tim Bareskrim Polri tanpa sepengatahuan Wakapolri Komjen Badrodin Haiti, JK mengaku belum mendapatkan informasi terkait itu. "Belum dapat informasi itu, nanti kita cek dulu," imbuhnya.
Mantan komisioner KPK, Haryono, mengatakan teror berupa santet sering terjadi, seperti penemuan benda-benda aneh di halaman Gedung KPK. Teror fisik juga pernah dialami penyidik yang ditabrak hingga patah kaki.
Sementara mantan komisioner KPK, Tumpak Hatorangan Panggabean, mengatakan lembaga yang pernah dipimpinnya itu sejak dulu selalu mendapat teror, baik langsung maupun tak langsung. Terutama ketika mengusut kasus korupsi besar yang melibatkan kepala daerah.
Pada masa jabatannya pada periode 2009-2010, bentuk intimidasi bisanya berupa pesan elektronik berisi ancaman pembunuhan baik untuk dirinya maupun keluarga. Namun, dia tidak pernah menghiaraukan ancaman tersebut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
Viral! 18 Kampus ternama memberikan beasiswa full sampai lulus untuk S1 dan S2 di Beasiswa OSC. Info lebih lengkap klik : osc.medcom.id(YDH)