Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J/Medcom.id/Siti
Ferdy Sambo saat rekonstruksi pembunuhan Brigadir J/Medcom.id/Siti

Cerita Saksi Angkat Jenazah Brigadir J Usai Penembakan

Candra Yuri Nuralam • 26 Oktober 2022 18:58
Jakarta: Anggota Polri AKBP Ari Cahya Nugraha dijadikan saksi dalam persidangan dugaan obstruction of justice atau perintangan penyidikan dalam pembunuhan Brigadir Nofriansyah Hutabarat alias Brigadir J. Dalam kesaksiannya, dia menjelaskan tentang perintah mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo yang memanggilnya usai insiden penembakkan berlangsung.
 
Ari menjelaskan awalnya Sambo menelponnya untuk datang ke rumah dinasnya di Kompleks Polri, Duren Tiga, Jakarta Selatan. Telepon dari Sambo pada 8 Juli 2022 pukul 17.30 WIB.
 
"Dengan kalimat 'Cay (Ari Cahya) ke rumah saya sekarang', saya sampaikan 'siap jenderal', telepon ditutup oleh beliau (Sambo)," kata Ari saat bersaksi di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu, 26 Oktober 2022.
 

Baca: Eksepsi Kuat Ma'ruf dan Ricky Rizal Ditolak Majelis Hakim


Dia langsung pergi menggunakan sepeda motor ke rumah Sambo. Awalnya dia datang ke rumah Sambo yang ada di bilangan Kemang, Jakarta Selatan. Karena tidak ada orang, dia langsung pergi ke Kompleks Polri.

Ari tiba sekitar pukul 18.30 WIB. Saat itu, dia melihat Sambo sedang merokok dengan wajah seperti sedang marah. Dia tidak berani menyapa Sambo saat itu.
 
"Rokok dimatikan saya baru berani mendekati beliau untuk melaporkan 'mohon izin jenderal, jenderal mohon perintah jenderal', disampaikan tidak ada beliau hanya mengajak ikut masuk," ujar Ari.
 
Ari melihat jenazah Brigadir J di dekat tangga rumah saat masuk. Sambo menjelaskan Brigadir J meninggal karena baku tembak dengan Bharada Richard Eliezer saat itu. Menurut Ari, Sambo mengaku baku tembak terjadi karena Brigadir J mencoba melecehkan istrinya, Putri Candrawathi.
 
Menurutnya, saat itu sudah ada banyak anggota Kepolisian di lokasi. Ari juga sempat menanyakan alasan Brigadir J meninggal kepada Bripka Ricky Rizal Wibowo.
 
"Saya tanya Ricky, 'ada apa?' (Dijawab) 'iya ndan ada tembak menembak dengan Yosua' sambil dia menunjuk ke arah Richard yang ada di sebelah kanan saya. Saya tanya, 'kamu Richard?' (Dijawab) 'siap ndan', 'kamu yang nembak?' Dengan mimik yang tenang, dia mengatakan 'siap ndan saya yang nembak'," ucap Ari.
 
Setelah perbincangan itu, Ari melihat Sambo tengah menelpon di taman yang ada di rumah dinasnya. Dia tidak mengetahui orang yang ditelepon Sambo. Tak lama setelahnya, mobil petugas medis dengan mobil ambulans tiba di lokasi untuk mengevakuasi jenazah Brigadir J.
 
"Kemudian Pak FS (Ferdy Sambo) masuk ke dalam bersama di petugas ambulans tersebut dan memanggil saya 'Cay, tolong bantu angkat jenazah'," kata Ari.
 
Dia kemudian membantu mengangkat jenazah Brigadir J untuk diletakkan ke dalam kantong dan dibawa menggunakan tandu. Setelah itu, jenazah ditangani petugas medis.
 
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(ADN)


TERKAIT

BERITA LAINNYA

FOLLOW US

Ikuti media sosial medcom.id dan dapatkan berbagai keuntungan