medcom.id, Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kembali mengidentifikasi korban tewas ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Tim berhasil mengidentifikasi enam kantong jenazah.
"Hari ini dari kami ada enam jenazah yang berhasil didentifikasi," kata Ketua Tim DVI kasus ledakan pabrik petasan PT. Panca Buana Cahaya, Kombes Pramudjoko di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin 30 Oktober 2017.
Korban yang berhasil diidentifikasi yakni, Halimah binti Saroni (Tangerang). Korban teridentifikasi melalui DNA, gigi, dan medis. Kedua, Robiyah (Tangerang), melalui DNA, Gigi, dan medis.
Ketiga, Epih binti Udin (Tangerang) melalui DNA, gigi, dan medis. Keempat, Ponih (Tangerang), melalui DNA dan medis.
Kelima, Putri (Tangerang) melalui gigi, medis, dan properti. Dan keenam, Aryusli Hardiwan (Tegal, Jawa Tengah). Korban teidentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
Sebelumnya, korban yang telah teridentifikasi sebanyak sembilan dari 47 kantong jenazah yang dilakukan proses identifikasi. Mereka adalah adalah Surnah (14), Slamet Rahmat (Garut), Marwati binti Atip (Tangerang) dan Sutrisna bin Alim (Tangerang).
Kemudian Asep Angga Gunawan (Subang), Aminah binti Ambeng (Tangerang), Maryati binti Dai (Tangerang), Nilawati (Tangerang) dan Unia (Tangerang).
Hingga saat ini, tinggal 32 jenazah yang belum dapat diidentifikasi. Tim terus bekerja mengidentifikasi seluruh korban.
medcom.id, Jakarta: Tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri kembali mengidentifikasi korban tewas ledakan pabrik petasan di Kosambi, Kabupaten Tangerang, Banten. Tim berhasil mengidentifikasi enam kantong jenazah.
"Hari ini dari kami ada enam jenazah yang berhasil didentifikasi," kata Ketua Tim DVI kasus ledakan pabrik petasan PT. Panca Buana Cahaya, Kombes Pramudjoko di RS Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, Senin 30 Oktober 2017.
Korban yang berhasil diidentifikasi yakni, Halimah binti Saroni (Tangerang). Korban teridentifikasi melalui DNA, gigi, dan medis. Kedua, Robiyah (Tangerang), melalui DNA, Gigi, dan medis.
Ketiga, Epih binti Udin (Tangerang) melalui DNA, gigi, dan medis. Keempat, Ponih (Tangerang), melalui DNA dan medis.
Kelima, Putri (Tangerang) melalui gigi, medis, dan properti. Dan keenam, Aryusli Hardiwan (Tegal, Jawa Tengah). Korban teidentifikasi melalui gigi, medis, dan properti.
Sebelumnya, korban yang telah teridentifikasi sebanyak sembilan dari 47 kantong jenazah yang dilakukan proses identifikasi. Mereka adalah adalah Surnah (14), Slamet Rahmat (Garut), Marwati binti Atip (Tangerang) dan Sutrisna bin Alim (Tangerang).
Kemudian Asep Angga Gunawan (Subang), Aminah binti Ambeng (Tangerang), Maryati binti Dai (Tangerang), Nilawati (Tangerang) dan Unia (Tangerang).
Hingga saat ini, tinggal 32 jenazah yang belum dapat diidentifikasi. Tim terus bekerja mengidentifikasi seluruh korban.
Cek Berita dan Artikel yang lain di
Google News
(REN)